Setelah itu, keluarga dan teman-teman kemudian tidak dapat menghubungi Tomikawa Mei.
“Saya mendengar tentang tragedi Itaewon melalui berita. Saya terus-menerus mencoba menghubungi putri saya, tetapi tidak ada yang mengangkat. Kami hanya bisa berdoa untuk keselamatannya, tapi semuanya sia-sia,” kata Tomikawa Ayumu kepada media Korea Selatan saat menjemput jenazah putrinya.
Telah dilakukan pemeriksaan identitas
Tomikawa Ayumu dan keluarga memutuskan untuk pergi ke Korea setelah mendapatkan telepon dari polisi Korea. Tak lama setelah itu, Kementerian Luar Negeri Jepang juga melakukan sidik jari dan ternyata korbannya adalah Tomikawa Mei.
Pada 31 Oktober, Tomikawa Ayumu dan istrinya datang ke Korea untuk menerima jenazah putrinya. Di depan kamera, mereka menangis dan menyatakan itu sangat menyakitkan.
Sementara itu, Newsis melaporkan bahwa korban tewas dalam tragedi Itaewon kini mencapai 156 orang, di antara terdapat 101 perempuan dan 55 laki-laki. (bbi)