"Snowdrop adalah komedi hitam yang menyindir pemilihan presiden yang terjadi pada 1980-an di bawah rezim militer selama ketegangan Utara-Selatan di semenanjung Korea. Ini juga merupakan melodrama tentang pria dan wanita muda yang menjadi korban dari situasi itu,” jelas JTBC.
JTBC membantah tuduhan publik tentang sinopsis drama Snowdrop dan mengatakan itu hanya spekulasi saja. Karena, sinopsis yang beredar secara online tersebut tidak lengkap dan berbeda dari rencana tim produksi.
“Khususnya, tuduhan seperti "drama tersebut akan menunjukkan mata-mata Korea Utara yang memimpin gerakan pro-demokrasi" dan "drama tersebut membuat seorang aktivis mahasiswa menjadi karakter" dan "drama yang mengagungkan Badan Perencanaan Keamanan Nasional", tidak hanya berbeda dari konten tapi juga sangat berbeda dari yang dibuat oleh staf produksi,” lanjut JTBC sebagai stasiun televisi yang akan menayangkan drama tersebut.
Dengan tegas JTBC kembali menjelaskan jika tuduhan tentang Snowdrop tidak sama dengan niat tim produksi dalam membuat drama tersebut. Dan meminta publik untuk lebih menahan diri dalam memberikan kritikan kepada sebuah drama yang sinopsisnya belum dijelaskan secara rinci dan resmi dari pihak terkait.
“Kami meminta kalian untuk menahan diri dari spekulasi sembrono tentang sebuah drama yang bahkan belum terungkap,” ungkap JTBC sebagai penutup surat yang diterbitkan pada Jumat, 26 Maret 2021 untuk menaggapi kontroversi sinopsis drama Snowdrop.
Drama Snowdrop yang diperankan oleh Jisoo Blackpink dan Jung Hae In menuai kritikan dari publik Korea Selatan setelah sinopsis drama tersebut beredar secara online. Menanggapi hal ini, JTBC selaku stasiun tv yang memproduksi drama tersebut merilis pernyataan tentang apa yang terjadi sebenarnya di drama Snowdrop.