IntipSeleb – Menyusul pemberhentian penayangan Joseon Exorcist secara permanen, satu per satu drama Korea yang dianggap memiliki hubungan dengan budaya atau sejarah ikut dikhawatirkan. Termasuk proyek akting terbaru produksi JTBC bertajuk Snowdrop yang mendaulat Jisoo Blackpink dan Jung Hae In sebagai pemeran utama.
Seperti diketahui, drama Joseon Exorcist resmi berhenti tayang setelah dua episode perdana karena dinilai mengotori sejarah Korea Selatan serta menunjukkan favoritisme terhadap budaya China. Kini, beredar kabar yang menyebutkan bahwa ada segelintir netizen yang mendesak agar drama Snowdrop untuk tidak disiarkan. Apa yang terjadi? Simak artikel di bawah ini.
Drama Snowdrop Ambil Latar Tahun 1987 Saat Pergerakan Politik Terjadi di Korsel
Snowdrop menjadi salah satu drama yang paling dinantikan penayangan di tahun 2021 ini. Proyek akting tersebut bertabur bintang, dengan menggaet Jung Hae In, Jisoo Blackpink, Jang Seung Jo, Yoo In Na, Kim Hye Yoon, Yoon Se Ah, hingga Jung Eugene sebagai jajaran pemain. Proses syuting sendiri sudah dimulai sejak 2020 lalu.
Lantas drama Snowdrop akan mengambil latar waktu tahun 1987 saat Korea Selatan masih di bawah rezim pemerintahan diktator. Diceritakan Im Soo Ho (Jung Hae In) dalam keadaan berlumuran darah muncul di Hosoo Women’s University. Di universitas tersebut, ada seorang mahasiswi jurusan Keperawatan bernama Eun Young Cho (Jisoo Blackpink).
Eun Young Cho lantas melihat Im Soo Ho yang terluka kemudian merawatnya. Lalu, Eun Young Cho membantu Im Soo Ho sembunyi dari pihak berwenang. Eun Young Cho meyakini bahwa Im Soo Ho merupakan salah satu mahasiswa pengunjuk rasa. Keduanya pun jatuh cinta. Tapi seiring berjalannya waktu, Eun Young Cho mengetahui bahwa pria tersebut adalah mata-mata. Im Soo Ho pun diberi perintah untuk membunuh wanita yang menyelamatkannya itu.
Berdasarkan sinopsis drama Snowdrop, netizen meyakini bahwa nama karakter Eun Young Cho diambil dari tokoh aktivis terkenal yang turut ambil andil dalam pergerakan politik tahun 1987 di Korea.
Dengan demikian, masyarakat mulai beranggapan bahwa drama Snowdrop akan meromantisasi penyiksaan dan pembunuhan para pengunjuk rasa yang kala itu didominasi oleh mahasiswa. Disebut pula bahwa 1980-an menjadi tahun paling kelam untuk Negeri Ginseng.
Apa yang Terjadi di Korea Selatan Tahun 1987?
Dilansir dari Allkpop, masyarakat Korea Selatan banyak menjalani aksi protes massal sepanjang tahun 1987. Peristiwa bersejarah tersebut didominasi oleh mahasiswa yanh menuntut pemilihan Presiden demokratis dan adil.
Banyak mahasiswa mengalami penindasan oleh Intelijen Nasional (sangat dikendalikan oleh kediktatoran pada saat itu) dan mengorbankan hidup mereka. Pada Juni 1987, Korea Selatan mengadakan pemilihan Presiden secara demokratis untuk pertama kalinya. Maka dari itu, protes yang dilakukan mahasiswa tahun 1987 dinilai sebagai gerbang pembuka bagi demokrasi Korea Selatan.
Namun ada sisi gelap dari peristiwa ini. Yakni banyaknya mahasiswa pengunjuk rasa yang ditangkap, disiksa, dan dibunuh oleh Intelijen Nasional. Seringkali, Intelijen Nasional menuduh para mahasiswa bahwa mereka memukul, memenjarakan, dan membunuh sebagai mata-mata, padahal mereka kebanyakan tidak bersalah.
Penulis Skenario Yoo Hyun Mi Dikecam
Menyusul hal ini, penulis skenario drama Snowdrop yakni Yoo Hyun Mi mulai dikecam oleh publik. Yoo Hyun Mi diketahui merupakan lulusan Ewha Womans University tahun 1988. Yang berarti, dia juga termasuk saksi sejarah yang terjadi tahun 1987 yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Petisi Pembatalan Penayangan Drama Snowdrop Muncul di Blue House
Sebuah gerakan online akhirnya dilakukan netizen untuk mengirim keluhan ke JTBC yang memproduksi Snowdrop, tindakan sama yang digunakan untuk memprotes drama Joseon Exorcist.
Selain ke stasiun televisi penayangan, sebuah petisi untuk membatalkan penayangan drama Snowdrop juga telah muncul di website resmi Kantor Kepresidenan Blue House. Dengan judul ‘Syuting Drama Snowdrop Harus Dihentikan’, sudah ada sekitar 21 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut. Angka pun terus bertambah setiap waktunya.
Drama Snowdrop Tidak Gunakan PPL (Product Placement)
Lalu pada Jumat. 26 Februari 2021, Sports Kyunghyang melaporkan drama Snowdrop tidak akan menerima sponsor PPL atau Product Placement untuk drama, dan hanya akan menerima dukungan produksi serta iklan virtual. PPL sendiri merupakan bentuk sponsorship saat suatu produk tiba-tiba muncul drama, dan biasanya digunakan para pemain sebagai promosi.
Keputusan ini diambil untuk menghindari kecaman publik. Karena sebelumnya, drama Vincenzo (2021) dibintangi Song Joong Ki, sempat terseret kontroversi karena penempatan produk China.
Dengan demikian, JTBC selaku stasiun penayangan drama Snowdrop belum merilis pernyataan resmi terkait isu alur cerita yang dikhawatirkan melecehkan atau mengotori sejarah Korea Selatan. Diketahui, proyek akting dibintangi Jisoo Blackpink dan Jung Hae In ini dijadwalkan tayang pada paruh kedua tahun 2021 mendatang.