IntipSeleb – Dengan berat hati, SBS mengkonfirmasi bahwa drama Korea terbarunya bertajuk Joseon Exorcist telah sepenuhnya berhenti tayang. Setelah dua episode, proyek akting yang dibintangi Kam Woo Sung dan Jang Dong Yoon ini tidak akan disiarkan lagi.
Sebelumnya, drama Joseon Exorcist terseret dalam berbagai kontroversi yang berhubungan dengan isu budaya China serta dianggap mengotori sejarah Korea Selatan. Netizen pun bahkan menyemarakkan petisi di Kantor Kepresidenan (Blue House) agar tontonan tersebut diberhentikan untuk tayang. Lantas bagaimana pernyataan dari SBS? Simak artikel berikut.
Drama Joseon Exorcist Dikecam oleh Keluarga Kerajaan
Menyusul kemunculan properti bergaya China dalam episode perdana Joseon Exorcist, diketahui bahwa drama ini juga menggunakan tokoh sejarah sebagai nama karakter. Padahal Joseon Exorcist termasuk dalam drama fantasi, yang seharusnya membuat nama karakter baru.
Maka dari itu, Asosiasi Keluarga Kerajaan Lee Jeonju secara resmi mengeluarkan protes agar drama tersebut dihentikan. Asosiasi Keluarga Kerajaan Lee Jeonju terdiri dari leluhur klan Lee Joseon yang memerintah Korea selama lebih dari 500 tahun.
Mereka mengatakan bahwa drama Joseon Exorcist mendistorsi sejarah dan budaya Korea dan menunjukkan favoritisme terhadap Proyek Sejarah Timur Laut China. Akibatnya, mayoritas masyarakat juga merasa kecewa atas penggambaran sejarah yang salah dan ditakutkan menimbulkan pandangan negatif dari para penonton internasional.
Awalnya, tim produksi dan SBS sudah mengeluarkan permintaan maaf, dan akan mengatur ulang jalan cerita Joseon Exorcist mulai episode 3. Mereka juga akan menghapus bagian yang bermasalah dari tayangan ulang episode 1 dan 2.
Bersamaan dengan itu, tim produksi membantah isu yang menyebutkan Joseon Exorcist menerima pendanaan dari China. Mereka menyatakan bahwa Joseon Exorcist didanai sepenuhnya dari Korea.
Drama Joseon Exorcist Resmi Berhenti Tayang
Dengan segala kontroversi hingga dikecam oleh publik, SBS akhirnya sampai pada keputusan bahwa drama Joseon Exorcist akan berhenti tayang. Melalui pernyataan resmi, diketahui bahwa syuting sudah rampung sekitar 80 persen.
Walaupun mendapatkan kerugian besar-besaran, SBS tidak ingin mengambil risiko dengan terus menayangkan drama yang bermasalah. Juga, pihaknya telah menghubungi jajaran aktor dan aktris yang terlibat dalam Joseon Exorcist.
“Karena SBS sangat menyadari parahnya situasi saat ini (mengenai drama), kami telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak hak siar kami untuk Joseon Exorcist dan membatalkan semua siaran drama. Saat ini, SBS telah membayar sebagian besar biaya untuk hak siar drama tersebut, dan perusahaan produksi telah menyelesaikan 80 persen proses syuting,” ungkap SBS dikutip Soompi pada Jumat, 26 Maret 2021.
Lalu pernyataan singkat itu ditutup dengan SBS yang mengakui kesalahan mereka lantaran lalai dalam memperhatikan budaya serta sejarah dalam drama Joseon Exorcist.
Untuk drama saeguk atau historikal seperti ini, memang rentan untuk terseret kontroversi apalagi jika mengaitkannya dengan China. Seperti diketahui, hubungan China dan Korea Selatan tengah bersitegang karena isu kepemilikan budaya termasuk perdebatan elemen-elemen tradisional seperti pakaian hanbok dan makanan kimchi.
“Meskipun kami prihatin dengan kerugian finansial yang ditimbulkan oleh jaringan penyiaran dan perusahaan produksi, serta kesenjangan dalam pemrograman kami, SBS merasa memiliki tanggung jawab yang berat sebagai jaringan penyiaran publik, dan kami memberi tahu kalian bahwa kami telah memutuskan untuk membatalkan program,” tutup SBS.
Sejak awal, drama Joseon Exorcist cukup menyita perhatian publik karena akan memunculkan wujud zombie. Berbeda dari pendahulunya yakni serial Netflix Kingdom (2019), jalan cerita Joseon Exorcist menambahkan unsur-unsur psikologis serta agama di dalamnya.
Dengan demikian, drama Joseon Exorcist secara resmi berhenti tayang. Proyek akting dibintangi Kam Woo Sung, Jang Dong Yoon, Lee Yoo Bi, hingga Park Sung Hoon tersebut tidak akan menyiarkan episode selanjutnya minggu depan lantaran terlalu banyak terseret kontroversi budaya dan sejarah Korea yang sangat sensitif bagi negara.