GOT7 Diperlakukan Tidak Adil oleh JYP Entertainment?
Lantas artikel yang dipublikasikan oleh Allkpop tersebut berisikan bagaimana GOT7 tidak menerima perlakuan layak dari JYP Entertainment. Padahal sejak melakukan debut pada 2014 silam, boyband satu ini kerap menuai kesuksesan dari karya-karya mereka hingga mendapatkan perhatian secara global.
Tidak hanya itu, ketujuh member GOT7 juga berhasil secara individual berkat bakat yang mereka miliki. Mulai dari JB yang juga merupakan seorang produser, Mark aktif di berbagai platform media sosial, Jackson membangun karier di Tiongkok, Jinyoung diakui kemampuan aktingnya sebagai aktor, Youngjae yang wara-wiri menjadi pengisi soundtrack (OST), Bambam yang menguasai Thailand, hingga Yugyeom yang memiliki bakat menari luar biasa.
Dalam artikel tersebut, dikatakan bahwa GOT7 sulit untuk mengembangkan potensi masing-masing karena selalu dikekang oleh agensi. JB yang merupakan produser dan penulis lagu yang handal pernah mengatakan bahwa pendiri dari JYP yakni J.Y.Park sempat beberapa kali menolak lagunya yang bahkan tidak didengarkan selama lima detik.
Di kesempatan berbeda saat melakukan siaran langsung, seorang staf JYP pernah memberikan sumpit bekas kepada Mark, bukan yang baru. Kala itu, Mark akhirnya memutuskan untuk menyantap makanan dengan tangannya. Bukti-bukti lain yang dibeberkan adalah ketika seorang staf JYP yang lain mengganggu GOT7 hanya karena ada pakaian menjadi latar belakang sehingga membuat para member tidak bisa secara bebas berinteraksi dengan fans.
Beberapa waktu lalu, GOT7 sempat merilis album DYE pada 20 April 2020. Namun masa aktivitas promosi untuk comeback ini hanya memakan sekitar dua minggu, yang seharusnya biasa dilakukan selama satu bulan penuh. Terbaru, jangka waktu untuk promosi album Breath of Love: Last Piece yang diluncurkan tanggal 30 November 2020 justru lebih singkat.