“(Karena hal tersebut) orang tuaku sering bertanya mengapa aku tidak nongkrong sama teman-teman yang lain. Kenapa aku jadi lebih sering mendekam di rumah. Dan melihat bahwa mereka mengetahui (aku adalah korban bullying), sungguh menyakiti hatiku lebih dari apa yang SJ sudah lakukan kepadaku. Aku mungkin tidak bisa memaafkan, melupakan, dan move-on. Tapi melihat hal ini berdampak pada kedua orang tuaku dan betapa sedih sekaligus khawatirnya mereka karena aku, itu adalah sebuah tindakan yang tidak bisa dimaafkan. SJ, aku tahu kau ada di Reddit (tempat sang korban memposting ceritanya). Jika kau melihat ini, pergilah kau b*jingan,” tutupnya.
Loren Dikonfirmasi adalah Anak dari Co-Founder Naver
Tidak hanya terseret rumor bullying, kini pemberitaan lokal Korea tengah dihebohkan dengan fakta terbaru dari sosok Loren. Telah dikonfirmasi bahwa Loren adalah putra dari co-founder situs pencarian terbesar di Korea Selatan, Naver, bernama Lee Hae Jin. Sosok Lee Hae Jin sendiri diketahui memiliki seorang anak laki-laki dan perempuan.
Sejak tahun 2019 silam, gosip mengenai Loren berasal dari keluarga konglomerat telah beredar luas. Hal ini juga diikuti dengan fakta bahwa Naver menjadi salah satu pemegang saham terbesar di YG Entertainment, perusahaan yang menaungi The Black Label.
Kilas balik ke 2017, Naver membuat keputusan besar dengan menggelontorkan uang senilai 100 miliar won atau setara dengan Rp1,2 triliun kepada YG Entertainment diduga karena Loren berhubungan baik dengan artis-artis di bawah naungan agensi yang digawangi oleh Yang Hyun Suk tersebut.
Lantas hingga artikel ini ditulis, The Black Label belum memberikan tanggapan terkait rumor yang menyeret artis asuhannya. Sementara itu, Loren siap melakukan debut sebagai penyanyi solo pada Jumat, 13 November 2020 dengan merilis lagu Empty Trash sekaligus video klipnya. Kini, Loren bernaung di bawah label Fire Exit Records, tetapi bekerja sama dengan The Black Label untuk memproduksi konten debutnya.