IntipSeleb – Banyak kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan dengan posisi kepala menunduk, seperti saat memainkan ponsel atau bekerja di laptop. Namun, kebiasaan menunduk yang terlalu lama dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada tulang belakang.
Inselicious, gangguan postur akibat kebiasaan menunduk dapat menyebabkan kelainan pada tulang belakang yang dapat menimbulkan rasa nyeri, bahkan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Bersama Kata Dokter, Intip Seleb akan memberitahumu tentang cara-cara terapi yang efektif dalam memperbaiki dan menjaga kesehatan tulang belakang. Tak hanya itu, kamu juga akan mengetahui berbagai metode terapi yang bisa membantu mengatasi kelainan tulang belakang akibat kebiasaan menunduk, serta bagaimana mencegahnya agar tidak semakin parah. Yuk di-scroll!
Jenis-jenis Kelainan Tulang Belakang dan Penyebabnya
Kelainan tulang belakang bisa mempengaruhi struktur, fungsi, dan kesehatan tulang belakang ya. Hal ini juga berhubungan dengan syaraf karena tulang belakang memiliki sistem syaraf pusat. Tulang belakang pun memiliki beberapa kelainan, antara lain:
- Skoliosis adalah kelainan di mana tulang belakang melengkung ke samping berbentuk seperti S atau C.
- Kifosis, kelainan tulang belakang yang melengkung ke depan seperti membungkuk dengan punggung atas yang lebih bungkuk.
- Lordosis, kelainan tulang belakang yang melengkung secara berlebihan ke arah depan di bagian bawah hingga berbentuk seperti angka dua.
- Hernicidiskus atau HNP, kondisi di mana cakram dari intervertebralis yang terletak di antara tulang belakang mengalami kerusakan dan mengalami penonjolan keluar sehingga menekan syaraf yang ada di sekitarnya.
- Spondilolitesis yaitu adalah pergeseran dari cakram invertebrata atau tulang belakang. Nah, biasanya disebabkan karena adanya trauma atau kesalahan posisi yang terjadi secara mendadak.
- Stenosis atau penyempitan dari saluran tulang belakang, yang bisa menyebabkan tekanan pada saraf.
Beberapa kelainan ini biasanya diperparah dengan kondisi osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah karena penurunan dari kepadatan atau densitas.
Banyak penyebab dari kelainan tulang belakang, antara lain:
- Beberapa kelainan yang paling umum adalah idiopatik atau genetic, jadi tidak diketahui penyebabnya karena terlahir sudah seperti itu.
- Kondisi kongenital atau pada saat proses pembentukan janin di dalam rahim.
- Proses degeneratif atau usia.
- Proses dari osteoporosis, yang memungkinkan densitas tulang menjadi menurun sehingga mudah terjadi perubahan posisi.
- Posisi atau postur yang buruk. Ini bisa menyebabkan terjadinya perubahan posisi dalam jangka waktu yang lama
- Trauma atau benturan.
Terapi Kelainan Tulang Belakang
- Pengelolaan dan pengobatan untuk kelainan tulang belakang bisa dilakukan dengan terapi fisik, seperti latihan. Latihan dirancang untuk dapat memperkuat dari otot-otot punggung, bisa meningkatkan fleksibilitas, dan juga bisa memperbaiki postur.
- Obat-obatan untuk meredakan nyeri, untuk antiinflamasi atau peradangan serta obat untuk mencegah osteoporosis menjadi semakin buruk.
- Menggunakan alat bantu seperti korset penyangga punggung atau kasur yang dikhususkan untuk pasien-pasien kelainan tulang belakang.
- Pada kondisi yang berat bisa dilakukan tindakan pembedahan. Contoh kondisi yang berat seperti herniasi diskus, spondilolitesis, stenosis atau penyempitan. Operasi perlu dilakukan untuk memperbaiki struktur tulang belakang karena jika tidak diterapi akan menyebabkan nyeri yang sangat hebat karena menekan sistem saraf pusat di bagian belakang.
- Perubahan gaya hidup juga harus dilakukan, seperti menjaga berat badan agar postur tubuh tetap baik, olahraga secara teratur, dan menjaga postur tubuh agar tetap tegak, termasuk hindari terlalu sering menunduk.