img_title
Foto : Pinterest/Freepik

IntipSeleb – Siapa yang tak kenal biduran? Penyakit kulit satu ini kerap membuat kita gelisah dengan rasa gatal yang tiba-tiba muncul dan sangat menyiksa. Ditandai dengan ruam merah atau merah muda yang mendadak datang, biduran atau urtikaria ini bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga dewasa, dan dapat muncul di mana saja pada tubuh.

Lalu, bagaimana cara mengatasi biduran agar tidak semakin parah? Yuk, intip penjelasan dari dr. Gammarida Magfirah di kanal YouTube Kata Dokter berikut ini!

Apa Itu Biduran?

www.freepik.com/8photo
Foto : www.freepik.com/8photo

Biduran, atau dalam istilah medis disebut urtikaria, adalah kondisi hipersensitivitas pada kulit yang sering kali disebabkan oleh alergi. Gejala utamanya adalah munculnya ruam merah berbentuk bentol, bengkak, dan tentunya rasa gatal yang luar biasa. Bentol ini bisa muncul di berbagai tempat di tubuh dan biasanya hilang dalam hitungan jam, meski ada juga yang membutuhkan waktu beberapa hari untuk mereda.

Penyebab utama biduran adalah pelepasan histamin, zat inflamasi dalam tubuh yang dilepaskan oleh sel imun sebagai respons terhadap alergi. Alergi ini bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti makanan, obat-obatan tertentu, hewan peliharaan, udara dingin, lateks, infeksi, stres fisik, atau reaksi lingkungan seperti serangga dan debu. Bahkan, paparan sinar matahari berlebih dan penyakit autoimun juga dapat memicu biduran.

Mengatasi Biduran

www.freepik.com/karlyukav
Foto : www.freepik.com/karlyukav

Saat biduran muncul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghindari pemicunya. Misalnya, jika kamu tahu pemicu biduran adalah makanan tertentu, hentikan konsumsi makanan tersebut. Begitu pula jika pemicunya adalah obat-obatan atau faktor lingkungan seperti debu atau udara dingin.

Untuk mengurangi rasa gatal yang tak tertahankan, kamu bisa mengompres area yang terkena dengan air dingin. Air dingin dapat mengurangi gatal dan pembengkakan. Penggunaan bedak cair juga bisa membantu mengurangi gejala. Selain itu, konsumsi antihistamin seperti CTM, setirizin, loratadin, atau difenhidramin yang dijual bebas di apotek bisa menjadi pilihan. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat yang tepat dan pastikan mengikuti dosis yang dianjurkan.

Penting untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman guna menghindari iritasi lebih lanjut pada kulit. Hindari panas berlebihan dan keringat berlebih. Jika gejala semakin memburuk atau terjadi reaksi anafilaktik, segera konsultasikan ke dokter atau tenaga medis.

Menurut dr. Gammarida, biduran sering muncul di malam hari karena irama sirkadian tubuh yang mengatur konsentrasi histamin biasanya lebih tinggi pada malam hari. Udara dingin di malam hari juga bisa menjadi pemicu, terutama bagi mereka yang alergi terhadap udara dingin. Selain itu, paparan alergen pada kasur dan bantal saat tidur juga bisa menjadi faktor penyebab biduran.

Pengobatan dan Pencegahan

www.freepik.com/freepik
Foto : www.freepik.com/freepik

Pengobatan biduran bertujuan untuk mengurangi gejala dan menghindari pemicu yang diketahui. Selain antihistamin, kortikosteroid bisa diberikan untuk mengurangi peradangan. Untuk kasus yang lebih berat, dokter mungkin akan memberikan obat secara intravena atau intramuskular. Menghindari faktor pemicu seperti makanan, obat-obatan, atau kontak dengan zat tertentu adalah kunci untuk mencegah biduran.

Jika kamu sering mengalami biduran, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan alergi bisa membantu mengetahui apa saja yang menjadi pemicu biduran, sehingga kamu bisa lebih waspada dan menghindari alergen tersebut.

Dengan langkah-langkah yang tepat, biduran dapat diatasi dan dikendalikan. Jadi, jangan panik saat biduran muncul. Tetap tenang dan ikuti tips dari dr. Gammarida Magfirah untuk mengatasi dan mencegah biduran dengan bijak!

Topik Terkait