img_title
Foto : Instagram

IntipSeleb – Baru-baru ini viral video pengunjung Taman Safari Bogor memberikan makanan berupa plastik kepada kuda nil. Atas kesigapan petugas, plastik tersebut berhasil dikeluarkan dari kuda nil.

Akan tetapi, masalah serius ini dikhawatirkan akan terulang lagi di masa depan, sehingga pihak Taman Safari pun tengah menyusun langkah selanjutnya sebagai bentuk pencegahan.

Di sisi lain, perlu diketahui bahwa tindak memberi makan binatang dengan plastik sangatlah buruk. Meski berniat bercanda, hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan kematian, lho. Lantas apa saja sih bahaya hewan makan plastik? Yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Pengunjung Beri Makan Plastik ke Kuda Nil

Instagram
Foto : Instagram

Baru-baru ini viral sebuah video yang menampilkan pengunjung Taman Safari memberi makan plastik pada kuda nil. Pengunjung dengan mobil jenis minibus dengan pelat B-1949-CIC ini mempermainkan kudanil seolah-olah hendak memberi makan.

Kondisi kuda nil tersebut saat ini baik-baik saja berkat penanganan dari petuga kesehatan hewan di Taman Safari Bogor. Pasalnya, sampah plastik tersebut dengan sigap langsung diambil dari mulut kuda nil.

Pihak manajemen Taman Safari pun sedang menyusun langkah selanjutnya agar kejadian tersebut tidak berulang di waktu-waktu mendatang. Sebab, Taman Safari berkomitmen mengembangkan satwa liar di lembaga konservasi. Maka dari itu, mereka tidak menoleransi kejadian sejenis yang tidak sesuai dengan prinsip konservasi.

Bahaya Hewan Makan Plastik

Instagram/recyclenow_uk
Foto : Instagram/recyclenow_uk

Melansir dari laman Plasticsoupfoundation.org, hewan sering memakan plastik karena tidak selalu bisa membedakan plastik dengan makanan. Organisme yang merupakan filter feeder (plankton, kerang, paus balin) atau yang hidup di bawah pasir pantai (cacing lug) tidak dapat membedakan hal tersebut.

Beberapa ikan memakan plastik karena salah mengiranya sebagai telur ikan dan menggigit plastik yang mengapung di air. Penyu melihat kantong plastik sebagai ubur-ubur yang biasa menjadi menu mereka. Di perut fulmar utara – yang mengumpulkan makanannya dengan terbang dengan paruh terbuka di atas permukaan air – plastik hampir selalu ditemukan.

Banyak hewan yang merumput di darat juga memakan plastik. Sampah plastik yang dilapisi sisa makanan meningkatkan kemungkinan plastik tersebut dimakan.

Jika hal tersebut terjadi, terdapat bahaya hewan makan plastik yang berpotensi terjadi. Hewan yang secara tidak sengaja memakan plastik akan menderita dan sering kali mati karenanya. Plastik yang tertelan akan mengisi perut dan tidak mengherankan jika hal ini mengurangi rasa lapar.

Hewan makan lebih sedikit plastik akan memperoleh lebih sedikit energi, dan melemah. Potongan plastik yang lebih besar juga dapat menyumbat saluran pencernaannya sehingga plastik tersebut tidak dapat dikeluarkan lagi.

Dalam kasus lain, plastik digiling menjadi potongan-potongan kecil di dalam perut lalu berserakan dimana-mana. Dengan cara ini, fulmar utara menggiling dan menyebarkan jutaan keping setiap tahunnya. Beberapa di antaranya ditinggalkan di tempat bersarang yang ditinggalkan.

Topik Terkait