Dalam Al-Quran, keberadaan jin diakui, namun manusia tidak semestinya bisa melihat jin. Surat Al-A’raf ayat 27 menjelaskan, "Sesungguhnya Iblis dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka…".
Ini menunjukkan bahwa interaksi langsung dan pengendalian jin oleh manusia adalah sesuatu yang di luar kemampuan manusia biasa. Bahkan Nabi Muhammad SAW tidak menggunakan kekuatan untuk mengendalikan jin secara murni.
Dalam Al-Quran Surat Sad ayat 35, doa Nabi Sulaeman yang meminta kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahnya menunjukkan eksklusivitas kekuasaan beliau atas jin.
Ustaz Faizar juga menambahkan cerita tentang pengalaman Nabi Muhammad SAW dengan jin.
"Ketika ifrit hendak menyulut wajah Rasulullah dengan bara api yang menyala, dicekik oleh Rasulullah sampai lidahnya terasa dingin di tangan beliau kemudian dihempaskan," cerita Ustaz Faizar.