img_title
Foto : Berbagai Sumber

IntipSeleb – Kegemukan pada anak sering kali dianggap sebagai tanda bahwa anak tersebut sehat. Namun, benarkah demikian? Dr. Gammarida Maghfirah, melalui kanal YouTube Kata Dokter, memberikan penjelasan mengenai hal ini yang perlu kita cermati.

Menurut Dr. Gammarida, anggapan bahwa anak gemuk itu sehat tidak sepenuhnya benar. Memang, ada banyak orang tua yang senang melihat anak mereka berisi, namun kita harus mengetahui berapa berat badan ideal untuk anak-anak. Terdapat kurva pertumbuhan yang dapat digunakan, seperti kurva WHO, untuk memantau berat badan dan tinggi badan anak sesuai usianya. Jika titik berat badan anak berada di atas +2 standar deviasi pada kurva tersebut, anak tersebut dapat dikategorikan sebagai overweight atau bahkan obesitas. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk rutin memplot berat badan anak di buku KIA (Kartu Menuju Sehat) atau buku pink yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Jika berat badan anak melebihi batas tersebut, orang tua perlu waspada karena obesitas pada anak bisa memicu berbagai penyakit serius.

Penyebab Kegemukan pada Anak

Freepik/ studioredcup
Foto : Freepik/ studioredcup

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak bisa mengalami kegemukan. Salah satu yang utama adalah faktor genetik. Jika orang tua mengalami obesitas, kemungkinan besar anak juga berisiko tinggi mengalami hal yang sama. Selain faktor genetik, pola makan yang tidak terkontrol dan kurangnya aktivitas fisik juga menjadi penyebab utama kegemukan pada anak. Anak-anak yang sering mengonsumsi makanan tinggi gula, makanan kemasan, dan makanan olahan tetapi jarang beraktivitas fisik akan lebih mudah mengalami penimbunan kalori yang berujung pada penimbunan lemak.

Kebiasaan tidur yang buruk juga bisa mempengaruhi berat badan anak. Tidur yang kurang atau berlebih dapat mengganggu metabolisme tubuh, yang pada akhirnya membuat anak lebih rentan terhadap obesitas. Paparan gadget yang berlebihan juga bisa membuat anak kurang bergerak. Oleh karena itu, orang tua perlu membatasi waktu anak bermain gadget dan mendorong mereka untuk lebih aktif secara fisik.

Komplikasi Penyakit pada Anak Obesitas

Freepik
Foto : Freepik

Anak yang mengalami obesitas berisiko terkena berbagai penyakit yang biasanya ditemui pada orang dewasa. Beberapa di antaranya adalah diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan gangguan pada organ-organ tubuh. Semakin dini obesitas terjadi pada anak, semakin cepat juga komplikasi tersebut bisa muncul. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera mengambil langkah pencegahan.

Pola Makan yang Baik untuk Anak

www.freepik.com/jcomp
Foto : www.freepik.com/jcomp

Jika anak sudah memasuki tahap obesitas, perlu dihitung berapa kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Konsultasi dengan ahli gizi sangat disarankan untuk mengatur pola makan yang seimbang. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan gandum, protein rendah lemak seperti dada ayam dan kacang-kacangan, serta lemak sehat dari sumber nabati seperti almond dan alpukat, sangat penting untuk pertumbuhan anak. Selain itu, konsumsi sayur dan buah yang tinggi serat dan vitamin juga harus ditingkatkan.

Pentingnya Aktivitas Fisik

Pinterest/Edi Baskoro
Foto : Pinterest/Edi Baskoro

Selain mengatur pola makan, orang tua juga perlu meningkatkan aktivitas fisik anak. Ajak anak berolahraga atau melakukan aktivitas yang melibatkan gerak otot. Hindari anak duduk diam terlalu lama, apalagi dengan gadget. Edukasi mengenai pola hidup sehat juga harus diajarkan sejak dini kepada anak-anak.

Dengan demikian, anggapan bahwa kegemukan pada anak selalu identik dengan kesehatan perlu diperbaiki. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang pola makan dan aktivitas fisik, kita bisa membantu anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari risiko penyakit serius di masa depan.

Topik Terkait