IntipSeleb – Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya kenapa kulitmu tak kunjung cerah dan bersih meski kamu sudah cut off gula dari makanan dan minumanmu? Dan kenapa wajahmu terlalu berminyak atau terlalu kering meski sudah menggunakan serum dan masker? Ternyata jawabannya ada pada bakteri.
Selama ini, banyak orang yang mengasumsikan bahwa bakteri adalah sesuatu yang buruk, oleh karena itu kita terus berupaya untuk menjaga ruangan, tubuh dan kulit kita agar terbebas dari bakteri.
Namun, dalam dokumenter Netflix berjudul Hack Your Health: The Secrets of Your Gut menunjukkan bahwa kecantikan adalah sesuatu yang didapatkan dari dalam. Dan bakteri, jamur, microbiome, mempunyai peran besar dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kita.
Lantas, apa itu microbiome, apa fungsi microbiome dan bagaimana cara menjaga microbiome agar kulit dan tubuh tetap sehat dan cantik? Yuk simak selengkapnya berikut ini!
Apa Itu Microbiome?
Melansir dari Lifestyleasia, microbiome adalah hutan hujan dari berbagai organisme seperti bakteri, jamur dan virus di dalam tubuh kita. Microbiome juga merupakan garda terdepan dalam menentukan jenis penyakit apa yang akan diderita oleh seseorang, bagaimana suasana hatinya, dan kecantikannya.
Jika kamu sedang berjuang melawan kulit kusam, noda, dan jerawat, microbiome juga bisa menjadi indikator ada sesuatu yang tidak beres di dalam dirimu.
“Ada sekitar 10 triliun mikrobioma yang hidup di dalam dan di tubuh kita, dan sebagian besar berada di usus. Tubuh kita memiliki DNA bakteri 100 kali lebih banyak dibandingkan DNA manusia, sehingga kesehatan usus menentukan perasaan dan penampilan kita. Kondisi kulit seperti jerawat, rosacea, dan gatal-gatal menunjukkan bagian dalam kita mengalami peradangan,” jelas Makhija, dokter kulit asal New York.
Dalam bukunya ‘The Beauty of Dirty Skin’, ia menunjukkan bahwa jawaban dari jerawat yang membandel bisa jadi terletak pada perubahan pola makan seseorang.
Untuk kulit bercahaya, Makhija merekomendasikan untuk mengurangi gula, makanan olahan, makanan dengan bahan pengawet, bahan tambahan, dan pewarna, yang menyebabkan peradangan usus. Selain itu, pastikan tubuh mendapatkan dosis probiotik lewat sumber alami atau suplemen.
Sama seperti usus kita, kulit kita juga menjadi tuan rumah bagi seluruh habitat atau ekosistem, dengan satu sentimeter persegi menjadi rumah bagi miliaran mikroba, mulai dari lapisan lemak hingga ke sel-sel epidermis.
Faktanya, terdapat lebih dari satu triliun bakteri di kulit, yang berasal dari sekitar seribu spesies berbeda. Dan tidak semuanya buruk.
Kita perlu menganggap kulit sebagai tanah yang subur: memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat, serta pH yang tepat agar tetap sehat dan berkembang. Itu sebabnya produk yang menjanjikan eliminasi seluruh bakteri bisa menimbulkan bahaya.
Cara Menjaga Microbiome Kulit
- Selidiki, baca label skincare, dan ketahui lebih banyak tentang merek sebelum kamu menggunakan produk mereka. Carilah produk yang membantu menjaga keseimbangan pH alami kulitmu yang membantu menjaga dan menumbuhkan microbiome alami kulit.
- Periksa bahan kimia sintetis baik dalam produk perawatan kulit maupun produk perawatan rumah/dapur – batasi jumlah produk perawatan kulit yang bersifat anti bakteri (yang juga dapat menghancurkan bakteri baik dan bakteri jahat).
- Jangan membersihkan kulit secara berlebihan. Gunakan pembersih yang lembut dengan pH seimbang, dan cuci muka tidak lebih dari dua kali sehari.
- Jangan melakukan eksfoliasi berlebihan karena dapat membuat penghalang lipid menjadi peka dan jika digunakan terus-menerus, juga merusaknya.
- Gunakan produk kaya prebiotik dan probiotik untuk menjaga kelembapan kulit dan menunda tanda-tanda penuaan. Probiotik topikal justru membantu memperkuat kemampuan alami kulit untuk mempertahankan diri dengan membentuk semacam 'perisai pelindung' di permukaan kulit. Hal ini membuat kulit lebih tahan terhadap kerusakan akibat stres lingkungan dan membantu menjaga kelembapan dan bahkan membantu melawan kerusakan akibat sinar UV.