IntipSeleb – Keputihan, kondisi yang biasanya terjadi pada wanita dan biasanya menjadi perhatian kesehatan yang cukup penting. Tapi, masih banyak pertanyaan di kalangan wanita tentang kondisi organ intim yang satu ini.
Kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penyebab, gejala dan jenis keputihan yang normal dan tidak normal, yang mengindikasikan masalah kesehatan, serta langkah-langkah pengobatan dan pencegahan yang dapat dilakukan agar organ reproduksi wanita tetap sehat.
Penasaran? Yuk langsung saja simak selengkapnya penjelasan dr. Gammarida Maghfirah dalam kanal YouTube Kata Dokter berikut ini!
Apa Itu Keputihan?
Keputihan, atau nama medisnya leukore yaitu keluarnya cairan atau lendir dari liang vagina yang bukan berupa darah. Keadaan ini adalah masalah paling umum kedua yang terjadi pada perempuan setelah pendarahan uterus abnormal, sekaligus menjadi masalah kesehatan yang paling sering diabaikan.
Jenis keputihan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu keputihan normal dan abnormal. Keputihan normal biasanya terjadi setiap bulan, yaitu sebelum atau sesudah menstruasi dan ketika masa sibur. Sedangkan keputihan abnormal akan ditandai dengan perubahan warna, tekstur, dan bau.
Keputihan normal merupakan mekanisme pertahanan saluran reproduksi wanita, untuk mempertahankan kelembapan dan menjaga flora normal yang ada di dalamnya.
Jenis Keputihan dan Penyebab Keputihan
Keputihan dikatakan normal apabila tidak memiliki warna, tidak berbau, tidak mengeluarkan gatal, dan juga tidak ada keluhan. Sementara keputihan yang tidak normal biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya iritasi dan infeksi.
Infeksi virus, bakteri atau jamur. Mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur bisa menyerang pada saat organ kewanitaan dan terjadilah keputihan yang berwarna atau berbau dan gatal. Warnyanya bisa dari putih susu sampai kuning kehijauan atau bahkan bisa disertai bercak darah. Sementara baunya bisa jadi seperti bau amis. Selain itu, gatal juga terasa dominan di area kewanitaan. Terkadang bisa juga disertai rasa perih seperti iritasi.
Jika dikarenakan jamur, maka biasanya nama penyakitnya adalah Kandidiasis vaginalis. Kemudian, banyak juga bakteri yang bisa menjadi penyebab infeksi dari vagina, contohnya ada Bakterialis vaginalis, Trikonomiasis, dan ada beberapa bakteri lain yang bisa menyerang.
Lalu, penyebab keputihan bisa juga karena iritasi atau alergi terhadap suatu bahan atau produk yang kontak dengan vagina, namun pada kondisi normal sebenarnya keputihan biasanya berlangsung agak banyak pada beberapa periode, seperti pada saat masa ovulasi atau pada periode kehamilan.
Jadi, kita harus memperhatikan terlebih dahulu gejala apa yang timbul pada keputihan. Harus bisa dibedakan mana keputihan yang normal dan mana keputihan yang tidak normal dan butuh penanganan medis lebih lanjut.
Apakah Keputihan Menjadi Indikasi Penyakit Serius?
Keputihan bukanlah suatu penyakit yang berat jika tidak disertai dengan gejala penyerta, namun jika keputihan ada tandanya, seperti berbau, berwarna lalu gatal, tentu bisa menjadi penyakit yang serius apabila tidak ditangani dengan tepat, apalagi kalau bisa mengarah ke infeksi menular seksual. Sebab, ini tak hanya membahayakan diri sendiri tapi juga pasangan.
Jadi, jika sudah ada gejala yang timbul jangan diabaikan. Karena selain bisa menularkan juga bisa membahayakan diri sendiri karena bisa mempengaruhi kesuburan, juga bisa menginfeksi organ reproduksi yang lebih dalam.
Cara Menghindari Keputihan
- Menjaga kebersihan. kamu harus rajin membersihkan organ kewanitaan dengan menggunakan air bersih, mandi secara rutin minimal 2 kali sehari, tidak membiarkan area kewanitaan lembap.
- Menggunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat dan mudah menyerap keringat.
- Jika sehabis buang air kecil atau buang air besar jangan lupa membersihkan dengan arah dari depan ke belakang, jangan sebaliknya dan jangan lupa dikeringkan.
- Jangan terlalu sering menggunakan pembersih kewanitaan karena akan mempengaruhi Ph vagina
- Rutin melakukan pemeriksaan terutama bagi yang sudah menikah, seperti papsmear
- Hindari stres
- Hidnari alkohol dan rokok
- Hindari perilaku seksual yang berisiko dan menggunakan pengaman
- Konsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup
- Jangan telalu sering menggunakan panty liner
- Jangan menggunakan pembalut terlalu lama, maksimal 4-6 jam harus diganti
Nah, demikianlah penjelasan selengkapnya terkait apa itu keputihan, jenis keputihan, penyebab keputihan dan cara menghindari keputihan menurut Kata Dokter. Semoga bermanfaat!