IntipSeleb – Ramadan memang telah usai, namun umat Islam masih bisa memanen pahala dengan melakukan puasa sunnah di bulan Syawal. Meski hukumnya sunnah, pahala puasa Syawal setara dengan berpuasa satu tahun, lho.
Seperti namanya, puasa Syawal dilaksanakan selama bulan Syawal dengan durasi 6 hari. Puasa 6 hari di bulan Syawal didasarkan pada hadits sahih yang menyatakan bahwa melanjutkan puasa bulan Ramadan dengan puasa Syawal seperti berpuasa selama satu tahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِنَّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR Muslim)
Jika seseorang berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa Syawal selama 6 hari, totalnya akan menjadi 36 hari. Jika dikalikan dengan pahala 10 kali lipat akan setara dengan 36- hari atau sama dengan satu tahun.
Niat Puasa Syawal
Dalam pelaksanaannya, niat puasa syawal harus benar-benar diperhatikan. Karena niat merupakan salah satu faktor yang menentukan sah atau tidaknya puasa Syawal, sekalipun hukumnya sunnah.
Sebagaimana kita ketahui, niat letaknya ada di dalam hati. Oleh karena itu, ketika membaca niat, kita harus menyatakan maksud (qashad), dalam hal ini niat puasa syawal. Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan untuk melafalkan bacaan niatnya. Berikut ini bacaan niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.”
Menurut pendapat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dilansir dari NU Online, sebagian ulama mengharuskan ta’yin atau menyebut ‘puasa sunnah Syawal’ ketika niat di dalam hati, sedangkan ulama yang lain berpendapat bahwa tidak wajib ta’yin.
Pelaksanaan niat puasa Syawal sendiri dimulai dari masuknya waktu Maghrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa Syawal masih bisa dilakukan di pagi hari hingga sebelum dzuhur sepanjang belum makan, minum dan belum melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa, terhitung dari terbit fajar pada hari berpuasa.
Tata Cara Puasa Syawal
Pelaksanaan puasa Syawal akan lebih utama jika dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri. Walau demikian, puasa Syawal tetap bisa dilakukan kapan saja sepanjang masih di bulan Syawal. Sebab, Rasulullah SAW tidak menetapkan jadwal tertentu untuk puasa Syawal. Tata cara puasa Syawal dimulai dengan niat lalu tinggal melaksanakan puasa seperti puasa lainnya.
Beberapa ulama menyarankan agar puasa Syawal dilakukan selama enam hari berturut-turut tanpa jeda. Akan tetapi, ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa Syawal bisa dilakukan secara terpisah-pisah, misalnya dua hari dalam setiap minggunya atau bergantian seperti puasa Daud.
Mazhab Syafi’i menyatakan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal termasuk puasa sunnah. Sementara para ulama Syafi’iyah menilai bahwa lebih utama jika kita menjalankan puasa Syawal secara berturut-turut, dimulai pada hari kedua atau tanggal 2 Syawal. Tapi, jika kita ingin melakukan puasa secara terpisah, keutamaannya tetap sama.
Apakah boleh puasa Syawal sekaligus qadha puasa Ramadan?
Ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama terkait boleh atau tidaknya menggabungkan puasa Syawal dengan puasa Qadha Ramadan. Perbedaan ini muncul karena perbedaan status hukum di antara keduanya, puasa qadha Ramadan bersifat wajib, sementara puasa Syawal bersifat sunnah.
Ulama pertama berpendapat bahwa menggabungkan puasa Syawal dengan qadha Ramadan hukumnya makruh. Dalam kitab Mughni al-Muhtaj dijelaskan bahwa seseorang yang berniat menggabungkan keduanya maka hanya akan mendapatkan pahala qadha Ramadan.
Akan tetapi, ulama dari mazhab Syafi’i berpendapat bahwa menggabungkan puasa Syawal dengan puasa qadha Ramadan diperbolehkan dan tidak mengurangi pahala keduanya.
Pendapat lain menyarankan mendahulukan puasa qadha Ramadan karena itu adalah kewajiban, kemudian baru menjalankan puasa Syawal. Namun, seseorang juga boleh mendahulukan puasa Syawal jika waktu yang dimiliki terbatas.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa 6 hari di bulan Syawal sangat dianjurkan bagi umat Islam. Puasa sunnah tersebut memiliki banyak keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut ini sejumlah keutamaan puasa Syawal yang perlu kamu ketahui:
1. Penyempurna puasa Ramadan
Puasa Syawal disebut sebagai penyempurna puasa Ramadan. Sebagaimana salat sunnah rawatib (qabliyah dan ba'diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardu.
2. Mendapat pahala puasa satu tahun
Dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada penjelasan tersebut, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan.
Jadi, 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun. Dengan demikian puasa 6 hari di bulan Syawal sama pahalanya dengan puasa selama satu tahun.
3. Tanda terima puasa Ramadan
Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitupun dalam puasa Ramadan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadan adalah seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya.
4. Wujud rasa syukur
Melaksanakan puasa sunnah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba. Pasalnya, selama bulan Ramadan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa.
5. Menjaga konsistensi ibadah
Berakhirnya bulan Ramadan, bukan berarti ibadah utamanya puasa juga terputus. Untuk itu, umat muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut dengan mengerjakan puasa sunnah Syawal.
Nah, itulah serba-serbi puasa Syawal yang meliputi, niat puasa Syawal, tata cara puasa Syawal hingga keutamaan puasa Syawal.