Korea Selatan – Winter aespa baru saja menjalani operasi pneumotoraks sesuai dengan anjuran dokter, dan sedang dalam tahap penyembuhan.
Kabar tersebut diumumkan langsung oleh SM Entertainment pada 12 April 2024, serta membuat Winter aespa harus absen sementara dari kegiatannya.
“Karena pneumotoraks adalah kondisi yang rentan kambuh, (operasi) dilakukan sebagai tindakan pencegahan sesuai dengan pendapat dokter dan keputusan diambil setelah melakukan banyak diskusi,” bunyi pernyataan SM Entertainment.
“Mengenai jadwalnya di masa depan, kami akan mempertimbangkan status pemulihan Winter sebagai prioritas utama kami di masa mendatang,” lanjut agensi.
Lantas, seperti apa sebenarnya jenis penyakit pneumotoraks dan gejala yang dialami penderitanya? Simak informasi selengkapnya lewat ulasan di bawah ini yuk.
Mengenal Menyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter aespa
Melansir dari laman resmi Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pneumotoraks merupakan kondisi ketika udara mengumpul pada antara lapisan paru-paru dan dinding dada.
Pneumotoraks juga dapat diartikan sebagai kondisi paru-paru yang kolaps atau mengempis. Insiden ini kerap terjadi karena perubahan tekanan udara pada paru-paru hingga adanya cedera di area dinding dada.
Lalu apa penyebab terjadinya pneumotoraks? Diketahui ada dua jenis penyebab dari pneumotoraks, yaitu pneumotoraks traumatik, dan pneumotoraks non-traumatik.
Pneumotoraks traumatik terjadi karena adanya cedera di area dinding dada serta paru-paru. Biasanya, pneumotoraks traumatik timbul usai terjadi pukulan keras di dada, luka pada area dada yang disebabkan benda tajam, patah tulang rusuk, serta kegiatan yang berpotensi menimbulkan gelembung udara di paru-paru seperti scuba diving dan mendaki gunung.
Sementara itu pneumotoraks non-traumatik kerap terjadi tanpa diduga, serta beresiko menghampiri orang-orang berusia di bawah 30 tahun yang memiliki penyakit bawaan, merokok, terpapar zat berbahaya, hingga adanya cuaca ekstrem.
Gejala Penderita Pneumotoraks
Gejala yang biasanya dialami oleh penderita pneumotoraks antara lain keringat dingin, nyeri di area dada, hingga sesak napas.
Dengan begitu, perlu dilakukan tindakan medis untuk penderita pneumotoraks agar lekas pulih dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari.