IntipSeleb – Bagi para penderita diabetes, memutuskan apakah akan berpuasa selama bulan Ramadan seperti saat ini, bisa menjadi dilema, karena faktor angka gula darah.
Banyak dari mereka khawatir bahwa berpuasa dapat memengaruhi kadar gula darah mereka.
Namun, inilah dahsyatnya Ramadan hangat, karena penting untuk dicatat bahwa puasa sebenarnya dapat membawa manfaat bagi mereka yang memiliki diabetes.
Puasa dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki fungsi pankreas, dan membantu menurunkan berat badan.
Selain itu, puasa juga dapat merangsang tubuh untuk membersihkan diri dari racun dan zat-zat yang tidak diinginkan melalui proses detoksifikasi.
Ini semua merupakan langkah-langkah positif dalam mengelola kondisi diabetes.
Namun, sangat penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu serta membantu dalam merencanakan pola makan dan pengelolaan obat yang tepat selama periode puasa.
Manfaat puasa untuk pasien diabetes
Bagi para penyandang diabetes, puasa seperti saat sekarang di bulan Ramadan, merupakan sebuah tantangan tersendiri.
Jika Anda mengonsumsi obat diabetes, gula darah bisa turun terlalu drastis saat asupan makan Anda berkurang. Kondisi ini disebut hipoglikemia.
Hal ini juga berlaku pada penderita diabetes yang terlalu banyak makan saat berbuka puasa.
Bisa-bisa, kebiasaan ini akan membuat gula darah melonjak tinggi melebihi kisaran normal. Jadilah hiperglikemia.
Meski ada beberapa risiko, puasa tetap membawa manfaat untuk penderita diabetes.
Sebelum memutuskan puasa atau tidak, Anda perlu memahami apa saja manfaat puasa untuk pengidap diabetes.
1. Gula darah lebih terkendali
Ketika Anda sudah berpuasa selama 8 jam, tubuh mengalami banyak perubahan. Perubahan yang paling besar adalah saat menggunakan serta mengolah energi yang akan digunakan.
Pada awalnya, tubuh memang menggunakan glukosa sebagai energi utama. Namun, ketika gula tersebut habis, tubuh akan mulai memecah cadangan lemak untuk dijadikan energi.
Jika lemak terus-terusan digunakan sebagai energi, bukan tidak mungkin berat badan Anda akan menurun.
Nah, rupanya, penurunan berat badan ini bisa memengaruhi kerja tubuh dalam mengatur kadar gula darah, kolesterol darah, hingga tekanan darah.
Itu sebabnya, puasa diketahui memiliki manfaat sebagai salah satu cara mengendalikan kadar gula darah.
2. Mengurangi dosis obat
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetic medicine (2007) menjelaskan puasa dapat memengaruhi seberapa banyak obat insulin yang Anda butuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan, orang dengan diabetes tipe 1 yang sukses menjalankan puasa dengan mengurangi dosis insulin yang dibutuhkan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa manfaat puasa untuk penyandang diabetes salah satunya adalah mengurangi dosis insulin. Akan tetapi, penelitian-penelitian lain yang lebih menjanjikan masih diperlukan.
Terutama penelitian mengenai apakah kondisi ini hanya bertahan sementara atau justru bisa berlangsung seterusnya.
3. Menjaga kesehatan organ hati
Manfaat puasa juga bisa membawa pengaruh baik pada hati, termasuk untuk kesehatan hati penyandang diabetes.
Pada umumnya, tubuh Anda tidak sepenuhnya menggunakan glukosa, sebagian akan disimpan sebagai cadangan energi (glikogen) yang tersimpan di hati Anda.
Namun, jika Anda berhenti makan dalam waktu yang cukup panjang, tubuh akan mulai membakar lemak untuk menghasilkan energi.
Jurnal Experimental and therapeutic medicine (2021) menjelaskan bahwa pembakaran lemak sebagai energi ini akan mengurangi berat badan.
Ketika berat badan tubuh terjaga dan terhindar dari obesitas, kondisi ini akan menjaga kesehatan hati.
Namun, penelitian ini masih diuji pada hewan sehingga masih dibutuhkan penelitian berskala besar pada manusia untuk membuktikan manfaat puasa ini.
4. Meningkatkan kedisiplinan
Menurut Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD, FINASIM saat ditemui dalam sebuah wawancara eksklusif, salah satu manfaat puasa untuk penderita diabetes adalah meningkatkan kedisiplinan dalam mengonsumsi obat.
“Pada saat menjalankan puasa, Anda hanya diperbolehkan makan dan minum 2 kali, yaitu saat sahur dan berbuka,” ujar dr. Sidartawan.
“Nah, mau tidak mau para penyandang diabetes pun harus mengikuti pola tersebut dan menuruti penggunaan dosis obat yang sudah diberikan oleh dokter,” tambahnya.
Pola makan dan konsumsi obat yang lebih teratur inilah yang membuat mereka lebih disiplin daripada hari-hari biasanya. Dengan begitu, kontrol gula darah bisa menjadi lebih baik.
Aturan puasa yang aman bagi para penderita diabetes
Sebenarnya, pasien diabetes bisa menjalani puasa layaknya orang normal lainnya. Sahur dan berbuka puasa pada waktu yang sama.
Namun, Anda perlu mewaspadai kandungan pada makanan dan minuman. Jika terlalu banyak, bisa saja memperburuk kondisi pasien.
1. Pola makan saat sahur
Pertama-tama, Anda tidak boleh melewatkan sahur karena ini adalah salah satu kesempatan Anda untuk memberi asupan nutrisi ke tubuh.
Usahakan membuat menu makanan dengan karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang. Hal ini bertujuan untuk membantu proses pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang.
Berikut adalah makanan yang dianjurkan agar bisa merasakan manfaat puasa bagi penderita diabetes:
- Sereal gandum dengan susu rendah lemak.
- Greek yogurt polos yang ditaburi dengan blueberry dan kayu manis.
Selain itu didampingi oleh roti gandum panggang dengan selai kacang.
2. Pola makan saat berbuka
Setelah berbuka puasa, Anda biasanya mungkin meminum air putih dan sering kali disuguhkan kurma untuk membatalkan puasa.
Cobalah untuk membatasi konsumsi kurma menjadi 1 – 2 buah dalam sehari. Selanjutnya, minumlah minuman bebas gula yang tidak mengandung kafein.
Beberapa cara berikut juga bisa penyandang diabetes terapkan untuk mendapatkan manfaat puasa yang optimal:
- Gantilah jus buah kemasan dengan jus buah segar tanpa tambahan gula,
- Hindari konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak berlebih, seperti gorengan, dan jangan makan berlebihan.
3. Berolahraga
Olahraga saat puasa nyatanya juga membawa manfaat, termasuk untuk pasien diabetes.
Bulan puasa bukan berarti menjadi alasan Anda untuk mangkir dari aktivitas fisik yang menyehatkan.
Hal tersebut bisa dilakukan pada malam hari, setelah tarawih atau sesaat sebelum berbuka puasa.
Selain itu, Anda bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini ketika ingin berolahraga saat puasa:
- Bagi para pasien diabetes tipe 2, pilihlah olahraga ringan hingga sedang.
- Hindari olahraga yang berlebihan saat sedang berpuasa bagi penderita diabetes yang menjalani pengobatan insulin dan sulfonilurea.
Sungguh disayangkan jika harus melewatkan berbagai manfaat puasa untuk penyandang diabetes.
Sebelum menjalankan puasa, ada baiknya agar Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu dan mengikuti petunjuk menjalankan puasa yang benar sesuai arahan dokter.
Puasa terbukti bisa meningkatkan sensitifitas dari insulin dan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Hal ini karena saat berpuasa asupan makanan akan menurun, sehingga kadar gula darah ikut berkurang.
Melansir dari YouTube Kata Dokter, dr. Gammarida Magfirah menjelaskan bahwa ada puasa dari sisi medis yang direkomendasikan untuk pasien diabetest, yakni intermittent fasting atau yang juga akrab disebut IF.
Intermittent fasting sering kali diterapkan oleh orang-orang yang berniat menurunkan berat badan.
Ternyata, puasa jenis ini juga sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Sebagai informasi, intermittent fasting merupakan jenis puasa yang menerapkan jadwal makan yang konsisten, atau juga biasa disebut jendela makan.
Kendati begitu, masih bisa mengkonsumsi air putih atau minuman tanpa gula.
Misalnya ada yang menerapkan jendela makan 12:12, berarti 12 jam makan dan 12 jam puasa, jendela makan 16:8, yaitu 16 jam puasa dan 8 jam makan.
Bahkan ada juga yang menerapkan sistem 24 jam berpuasa dan makan keesokan harinya.
Kendati demikian, sebelum menjalani intermittent fasting penderita diabetest dianjurkan untuk terlebih dulu melakukan konsultasi kepada dokter terkait atau ahli gizi.
Penderita diabetest tidak boleh terlalu lama dalam menerapkan jendela makan saat melakukan intermittent fasting karena juga bisa mempengaruhi kestabilan kadar gula darah pada tubuh.
Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan kadar gula yang biasanya tinggi bisa drop sehingga kondisi tubuh kekurangan gula secara akut dan menyebabkan black out, gemetar, lemas, bahkan pingsan.
Berikut Video Penjelasan Lengkapnya: