IntipSeleb – Pernahkah kamu mendapatkan pujian dari temanmu karena celetukan-celetukan komedimu yang memancing tawa? Atau pernahkah kamu merasa selalu menjadi sosok yang mencairkan suasana dengan guyonanmu? Jika iya, mungkin komedian bisa menjadi peluang karier yang cocok untukmu.
Seperti diketahui, industri komedi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Ada banyak sekali komedian dengan genrenya masing-masing yang berhasil meraih pasar dan sukses di industri hiburan, seperti stand-up comedian atau komika, pemain sketsa komedi dan pelawak lenong misalnya.
Nama-nama seperti Raditya Dika, Kiky Saputri, Ummi Quary, Denny Cagur, Andre Taulany kerap menghiasi layar kaca dan platform sosial media dengan skill komedi masing-masing. Mereka berhasil membuktikan bahwa komedian adalah profesi yang menjanjikan.
Jika kamu tertarik untuk berprofesi sebagai komedian namun tidak tahu harus memulai kariermu dari mana, Brian Crall, manajer dan pendiri Sacramento Comedy Spot dan Sacramento Stand-Up Competition serta Sacramento Comedy Festival memiliki jawabannya.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Brian Crall telah membuat dan tampil di pertunjukan improvisasi, sketsa, dan stand-up yang tidak terhitung jumlahnya sejak tahun 2001 silam, termasuk Fresh 5, The Free Hooch Comedy Troupe, Big Big Show, dan Anti-Cooperation League. Selain itu, ia juga mengajar kelas improvisasi dan sketsa komedi.
Berkomedi dalam lingkup keseharian dan berkomedi dalam lingkup profesi tentu berbeda. Untuk menjadi komedian, diperlukan kerja keras dan pengorbanan yang besar.
Cara Jadi Komedian
Jika kamu tergerak untuk bisa tampil di atas panggung komedi pertama kalinya, menarik perhatian manajemen, dan menjadi terkenal, lucu saja tidak cukup. Ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan.
Lalu, bagaimana cara jadi komedian profesional? Berikut ini 7 cara menjadi komedian menurut Brian Crall dilansir dari Saccomedyspot.
1. Rajin mencatat
Belilah buku catatan dan mulailah menuliskan segala sesuatu yang membuatmu tertawa beserta alasannya. Kamu juga dapat menggunakan buku catatan ini untuk menuliskan hasil observasimu dari para komedian atau acara komedi yang kamu tonton.
Setelah itu, belajarlah dari kesalahanmu dan kesalahan dari para komedian yang tampil di panggung maupun layar kaca. Kebiasaan ini akan mengasah skill dan naluri berkomedimu.
2. Ikut kelas komedi
Segala sesuatu yang diajarkan di kelas bisa dipelajari dengan naik panggung berkali-kali serta memikirkan gagasan komedinya sendiri. Tapi, jika kamu mengikuti kelas, kamu mungkin akan lebih cepat belajar. Dari pengajar kelas, kamu akan mendapatkan masukan berharga dari komedian dengan jam terbang tinggi.
Dalam tahap ini, ada baiknya untuk mendapatkan panduan tentang apa yang berhasil atau tidak saat berkomedi di hadapan penonton.
Tapi, bila kamu memiliki keterbatasan biaya, kamu bisa mempelajari semuanya sendiri lewat internet. Ada banyak komedian yang membagikan ilmu mereka secara gratis di platform yang mereka miliki. Kamu hanya perlu bekerja lebih keras lagi untuk mencapai apa yang kamu impikan.
3. Menonton open mic
Open mic adalah acara stand-up comedy bagi komedian pemula dan senior untuk mengetes materi komedi mereka. Di Indonesia sendiri, open mic kerap digelar oleh komunitas stand-up comedy yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Carilah akun media sosial komunitas stand-up comedy terdekat dan cobalah untuk menonton open mic di sana. Kamu tidak perlu tampil dulu saat pertama kali mendatangi open mic. Lihat dan amati para komika lain lalu cermati materi mereka.
Setelah itu, tuliskan pemikiranmu setelah menonton open mic. Menurutmu apa yang berhasil? Apa yang gagal? Apa yang kamu suka? Apa yang tidak kamu sukai?
Saat kamu mendatangi open mic, tanyakan pada komedian lain atau pembawa acara bagaimana kamu mendaftar untuk tampil dan berapa banyak waktu yang diperbolehkan. Tuliskan informasi itu di buku catatanmu untuk referensi di masa mendatang.
4. Mulailah menulis dan berlatih
Ini adalah bagian yang paling sulit. Menulis, menulis ulang, dan tampil membutuhkan banyak kerja keras dan disiplin yang tinggi.
Mulailah dengan menuliskan segala sesuatu yang membuatmu tertawa. Tonton dan pelajari semua jenis komedian sukses dan cermati bagaimana mereka mampu membuat orang tertawa. Setiap komedian mempunyai gaya dan suaranya masing-masing. Seiring waktu, kamu akan mengembangkan ciri khasmu sendiri.
Perlu diketahui, orang-orang menertawakan sesuatu yang tidak biasa, tidak lazim, atau tidak pada tempatnya. Orang-orang juga tertawa ketika mendengar sudut pandang unik untuk pertama kalinya.
Komedian tertawa dengan menetapkan suatu kenyataan (setup) dan kemudian mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyimpang dari kenyataan tersebut (punchline/lucunya).
Setelah menulis materimu, sekarang waktunya untuk berlatih. Pergilah ke sebuah tempat dan anggaplah kamu memiliki mikrofonmu sendiri lalu ceritakan leluconmu seolah-seolah di hadapan penonton.
Meski terlihat konyol tapi bagian dari kesuksesan di atas panggung adalah kepercayan diri. Sedikit latihan memegang mikrofon dan mengucapkan lelucon dengan lantang dapat membantumu menjadi lebih nyaman dan percaya diri di atas panggung.
Terus tambahkan materi, setelah kamu memiliki 3-4 menit lelucon (set), sekarang saatnya bagimu untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
5. Tampil di open mic
Kamu mungkin harus melewati serangkaian open mic terlebih dahulu sebelum menuju ke lingkup yang lebih luas lagi. Setiap open mic memiliki aturan, maka ikuti aturan yang berlaku. Meskipun terdapat peraturan yang berbeda di setiap venue, ada beberapa hal yang bisa kamu jadikan patokan.
- Akan ada pembawa acara atau seseorang yang bertanggung jawab untuk mendaftarkan orang-orang untuk tampil
- Setiap tempat memutuskan siapa yang tampil dengan cara berbeda; terkadang ini lotere, terkadang yang pertama datang yang pertama dilayani.
- Kamu akan diberi waktu tertentu untuk tampil (biasanya 3-5 menit)
- Kamu akan diberi isyarat, biasanya dengan lampu, ketika waktumu hampir habis. Tanyakan kepada penanggung jawab di mana letak lampu.
- Kamu tidak harus menggunakan seluruh waktumu. Jika kamu hanya punya waktu 3 menit dan batas waktunya 5 menit, lakukan saja 3 menit. Akhiri saja set-mu dengan mengatakan sesuatu seperti, "Ini waktuku, terima kasih, semoga malammu menyenangkan."
- Jangan melebihi waktumu, itu tidak menghormati pembawa acara, venue, dan komedian lainnya. Kamu tidak ingin mendapatkan reputasi buruk.
6. Evaluasi Materi
Kamu akan merasakan kegagalan. Itu adalah bagian dari perjalanan komedi. Bahkan, setelah kamu tampil cukup lama, kamu akan gagal. Kamu harus mengenali kapan kamu berhasil memancing tawa, sehingga kamu bisa belajar darinya.
Jika kamu tidak bisa mengevaluasi diri dengan jujur, kamu tidak akan pernah berhasil dalam komedi. Kamu harus jujur ketika kamu gagal. Tuliskan apa penyebab kegagalanmu dan pelajari agar tidak terulang.
Mintalah rekanmu untuk merekam video agar kamu bisa menonton penampilanmu nantinya. Setiap pertunjukan akan memberimu gambaran lebih jelas apakah leluconmu berhasil atau tidak.
7. Jangan pernah menyerah
Untuk mencapai titik di mana kamu bisa mendapatkan pertunjukan berbayar, kamu perlu memiliki materi padat sekitar 15 menit. Untuk mecapai 15 menit, kamu harus menghadiri banyak open mic dan banyak menulis serta tampil.
Cobalah materi baru dan sempurnakan materi lama untuk setiap open mic. Kamu akan mulai diundang untuk melakukan pertunjukan ketika kamu memiliki waktu 5-10 menit yang padat.
Ada banyak pertunjukan dari komedian yang beragam di kota-kota dengan komunitas komedi yang lebih besar. Kamu tidak akan dibayar untuk pertunjukan ini, tapi kamu akan memiliki kesempatan untuk menggabungkan materi terbaikmu ke dalam satu set.
Selain itu perhatikan juga dirimu dan beri jeda untuk beristirahat. Rutin melakukan open mic tentu hal yang baik dan berdedikasi, tapi kamu juga perlu istirahat. Terkadang, bergaul dengan orang di luar circle komedian malah membuatmu lebih cepat berkembang.
Nah, itulah 7 cara jadi komedian dari seorang Brian Crall yang telah melanglang buana di dunia komedi. Semoga, dengan tips di atas, kamu bisa mengikuti jejak komedian Indonesia yang sukses di industri. Semoga bermanfaat!