IntipSeleb – Penderita gangguan irama jantung menggunakan pacemaker atau alat pacu jantung dalam kesehariannya. Oleh karena itu, ada kekhawatiran untuk berolahraga bagi pemakai alat pacu jantung.
Apalagi, alat pacu jantung berfungsi untuk mengalirkan listrik ke jantung supaya detakannya normal antara 60 sampai 100 kali per menit.
Lalu, bolehkah pemakai alat pacu jantung berolahraga? Yuk, intip penjelasan dari Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC dari Eka Hospital di bawah ini!
Pasien dengan Pacemaker Bisa Olahraga
Pasien pemakai alat pacu jantung atau pacemaker pasti punya kekhawatiran saat hendak berolahraga. Jangan khawatir, Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC memberikan jawabannya.
Menurut Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC, pemakai pacemaker bisa berolahraga tanpa hambatan. Apalagi, alat pacu jantung itu tugasnya untuk membantu detak jantung pasien kembali normal.
“Pasien jantung, terutama pasien setelah pemasangan alat pacu jantung, sebenarnya kan jantungnya normal. Jadi pompa jantungnya bagus, kelainannya hanya di generatornya saja,” jelas Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC dari Eka Hospital kepada kanal YouTube Kata Dokter, dikutip IntipSeleb pada Minggu, 28 Januari 2024.
“Setelah kita bantu, tentu saja pasien boleh beraktivitas dan olahraga normal tanpa ada hambatan,” lanjutnya.
Pacemaker Membantu Pasien
Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC menambahkan, pemasangan alat pacu jantung pada hakikatnya untuk membantu pasien. Sebelum pakai pacemaker, mungkin pasien merasa cepat lelah, sesak nafas, hingga mudah lelah.
Dengan dibantu oleh alat pacu jantung, pasien bisa terbantu dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.
“Itu salah satu kita bantu pasien. Mungkin tadinya jadi cepet capek, denyut nadinya rendah, sesak nafas, atau pusing. Dengan pacu jantung ini, sangat membantu untuk pasien,” papar Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC.
Untuk merawat alat pacu jantung aar terus berfungsi dengan baik, Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC memiliki tipsnya.
"Di daerah luka harus kita jaga dengan baik, jangan sampai kotor supaya tidak infeksi, dan yang kedua tangan yang tempat pemasakan pacemaker tidak mengangkat kelebihi bahu selama 1 bulan supaya fiksasi dan lead dari generatornya sudah terfiksasi dengan baik," saran Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC.
Nah, itulah tadi seputar pasien pemakai alat pacu jantung atau pacemaker yang dipaparkan oleh Dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC dari Eka Hospital kepada Kata Dokter. Semoga membantu!