img_title
Foto : Berbagai sumber

IntipSeleb – Sejumlah idol K-Pop tengah mendapatkan kritik dan boikot penggemar K-Pop karena diduga melakukan soft selling terhadap produk kopi Starbucks. Padahal, Starbucks merupakan salah satu perusahaan yang mendukung Israel melakukan teror hingga genosida kepada Palestina.

Alhasil, beberapa idol K-Pop yang diduga soft selling Starbucks panen hujatan. Tapi, apa sih soft selling itu? Yuk, scroll artikel selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Soft Selling?

soft selling
Source: Hubster

Soft selling adalah pendekatan sales menggunakan cara yang lebih halus dan tidak terang-terangan. Soft selling berfokus pada penyampaian pesan penjualan yang santai atau bersahabat dibandingkan dengan hard sell.

Melansir hubspot, soft selling merupakan teknik penjualan bertekanan rendah, persuasif, dan halus yang menampilkan bahasa halus dan pendekatan non-agresif. Tujuannya, menghindari kemarahan hingga penolakan calon pelanggan.

Soft selling akan mengincar suasana yang santai sehingga calon konsumen tidak ditekan untuk buru-buru bertransaksi. Calon konsumen biasanya akan tertarik setelah melihat produk, melihat iklan, atau mendengarkan penjelasan halus dari sales.

Artis K-Pop Diduga Soft Selling Strabucks

artis kpop
Source: Koreaboo

Istilah soft selling mulai populer setelah beberapa artis K-Pop terang-terangan memamerkan minuman kopi Starbucks di public hingga di media sosial mereka.

Melansir Koreaboo, beberapa artis K-Pop yang diduga soft selling produk strabucks antara lain Hoshi SEVENTEEN, Huening Bahiyyih, Yujin, dan Xiaoting dari Kep1er, Liz, Wonyoung, Leeseo, Yujin, Gaeul, dan Rei dari IVE, Jihyo dan Sana dari TWICE, dan EXO. Chanyeol, San, Seonghwa, dan Hongjoong ATEEZ, Hyunjin dan I.N Stray Kids, Karina aespa, Jung Yonghwa CN BLUE, Taeyeon Girls' Generation, Siwon Super Junior, Lee Donghae, Jaehyun THE BOYZ, Taecyeon dan Chansung 2PM, Jisoo dan Jennie BLACKPINK .

Oleh karena itu, fans berbondong-bondong mengeluarkan pernyataan agar agensi artis K-Pop tidak menyetujui promosi atau soft selling terhadap produk Starbucks maupun produk perusahaan pendukung Israel lainnya.

Topik Terkait