img_title
Foto : Instagram/Aurelie.hermansyah

IntipSeleb – Dalam Islam, hukum menjalani mitoni atau upacara tujuh bulanan bagi ibu hamil tidaklah memiliki dasar yang kuat dalam Al-Quran atau Hadis. Mitoni adalah tradisi Jawa yang melibatkan rangkaian upacara untuk merayakan kehamilan yang telah mencapai usia tujuh bulan.

Namun, dalam Islam, hukum-hukum terkait perayaan ini lebih didasarkan pada prinsip-prinsip umum Islam daripada ketentuan yang spesifik. Untuk lebih jelasnya berikut ini.

Rasa Syukur

Instagram/Aurelie.hermansyah
Foto : Instagram/Aurelie.hermansyah

Pertama-tama, Islam mengajarkan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat, termasuk kehamilan. Oleh karena itu, merayakan kehamilan dengan cara yang sopan dan menghormati adat istiadat lokal dapat dianggap baik dalam Islam.

Namun, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

• Tidak Boleh Bertentangan dengan Ajaran Islam: Upacara mitoni harus dilakukan dengan memastikan bahwa tidak ada unsur-unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam. Tidak boleh ada praktik-praktik yang melanggar prinsip-prinsip agama, seperti penyembahan berhala atau tindakan bid'ah (praktik-praktik yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW).

Berdoa dan Bersyukur: Salah satu tujuan utama mitoni adalah untuk bersyukur kepada Allah atas kehamilan yang diberikan. Oleh karena itu, berdoa, membaca ayat-ayat Al-Quran, dan berzikir adalah tindakan yang dianjurkan.

Pentingnya Adat Lokal: Mitoni sering kali memiliki elemen-elemen budaya dan adat istiadat yang unik bagi masyarakat Jawa. Selama elemen-elemen ini tidak bertentangan dengan Islam, mereka dapat dijaga sebagai warisan budaya.

Kebersihan dan Kesehatan: Merawat ibu hamil dan kesejahteraannya adalah prioritas dalam Islam. Pastikan ibu hamil menjaga kebersihan dan kesehatannya selama kehamilan.

Berkumpul Memberi Kabar Baik

Instagram/Aurelie.hermansyah
Foto : Instagram/Aurelie.hermansyah

Dalam rangka merayakan mitoni, keluarga dapat mengundang saudara, teman, dan tetangga untuk berkumpul, berdoa bersama, dan menyampaikan harapan-harapan baik untuk kelahiran anak yang sehat. Ini dapat menjadi momen berbagi kebahagiaan dan mendoakan kelancaran kelahiran.

Penting untuk diingat bahwa Islam memberikan kebebasan bagi umatnya untuk menjalani tradisi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Oleh karena itu, mitoni dapat dilakukan sebagai ekspresi kegembiraan keluarga atas kehamilan, asalkan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam prosesnya.

Topik Terkait