Kami mencoba untuk meredakan kecemasan kami dengan bercanda dan berusaha meyakinkan satu sama lain bahwa mungkin itu hanya binatang liar atau pengunjung lain yang kebetulan juga berkemah di dekat sini. Namun, suara langkah itu semakin mendekat, dan suaranya terdengar semakin ganjil, seperti langkah yang tidak manusiawi.
Tiba-tiba, api unggun kami menjadi redup, seakan-akan ada hembusan angin yang aneh. Kami merasa semakin gelisah dan ketakutan. Natalie mulai berbicara dengan nada gemetar, "Mungkin kita sebaiknya pergi dari sini, mungkin ada sesuatu yang tidak beres." Saat itu, Sulthan melirik ke arah pepohonan dan mengerang ketakutan.
Suara Tawa Terdengar
Ketika kami berusaha untuk bangkit dan mengambil barang-barang kami, tiba-tiba suara tertawa menyeramkan muncul. Suara itu terdengar sangat jelas dan begitu tajam, seolah-olah berasal dari dekat kami, namun kami tidak melihat siapa pun di sekitar. Kami benar-benar merasa seperti ada sesuatu yang tidak kasat mata menghantui kami.
Tanpa ragu, kami melemparkan barang-barang kami ke dalam tas dan lari ke tenda-tenda. Saat itu, suara langkah kaki semakin cepat mendekati kami, dan suara tertawa semakin menyeramkan. Kami berbaris di dalam tenda, mencoba untuk menenangkan diri kami sendiri, tetapi suasana menjadi semakin tegang dan mencekam.
Kami duduk di dalam tenda dengan napas terengah-engah, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Suara-suara itu terus berlanjut, menghantui kami sepanjang malam.