img_title
Foto : Freepik

IntipSeleb – Saya adalah Raka, sebagai mahasiswa pecinta alam, saya sering melakukan pendakian gunung untuk menjelajahi keindahan alam dan menguji ketangguhan diri.

Cerita horor ini terjadi pada salah satu pendakian di gunung yang jarang didaki oleh orang lain. Intip cerita selengkapnya di bawah ini.

Mendaki Gunung

Freepik
Foto : Freepik

Pendakian itu sudah direncanakan bersama teman-teman pecinta alam lainnya. Rute yang kami ambil cukup sulit, dengan medan yang terjal dan kadang-kadang harus menyusuri lebatnya hutan. Saat itu, kami memilih untuk mendaki di malam hari agar bisa menikmati matahari terbit dari puncak gunung.

Saat mendekati puncak, cuaca tiba-tiba berubah drastis. Kabut tebal menyelimuti sekeliling kami, membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas. Kami harus mengandalkan penerangan senter dan lampu kepala untuk tetap bergerak maju. Meski situasi agak menakutkan, kami tetap bersemangat dan berusaha saling membantu.

Tak lama kemudian, saya merasa ada sesuatu yang tidak beres. Suasana menjadi sangat hening, dan saya mulai merasa seperti ada yang mengawasi kami. Teman-teman lainnya juga merasakan hal yang sama. Salah satu teman menduga bahwa ada hewan besar yang mengintai di sekitar kami.

Namun, rasa cemas kami semakin bertambah ketika tiba-tiba kita mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Suara itu terdengar jelas, tapi semakin kami mendekat, semakin tidak tampak asalnya. Suasana semakin tegang, dan kami memutuskan untuk berhenti sejenak.

Sosok Pendaki

Freepik
Foto : Freepik

Tiba-tiba, sosok bayangan muncul di hadapan kami. Sosok itu terlihat seperti seorang pendaki, namun wajahnya tidak terlihat jelas karena kabut tebal. Kami mencoba menyapa, namun tidak ada jawaban. Sosok itu hanya berdiri di tempat dan memandangi rombongan kami.

Meski wajahnya tidak terlihat dengan jelas, tetapi kami dapat melihat siluet tubuhnya yang tinggi dan ramping seperti seorang pendaki gunung.

Pakaian yang dikenakannya terlihat seperti pakaian pendaki tradisional, dengan jaket tebal dan celana pendek. Namun, semuanya terlihat usang dan kusut, memberikan kesan bahwa dia telah lama berada di sana.

Ketika kami mencoba mendekat, sosok itu tiba-tiba menghilang begitu saja bersamaan dengan kabut yang mulai menipis. Kami semakin terkejut dan ketakutan. Beberapa dari kami berpikir untuk segera turun, namun ada juga yang penasaran dan ingin mencari tahu lebih lanjut.

Kami melanjutkan pendakian dengan hati-hati, dan beberapa kali kami merasakan adanya kehadiran sosok pendaki itu di sekitar kami. Suasana semakin mencekam, tapi kami bertahan dan akhirnya mencapai puncak gunung saat fajar mulai menyingsing.

Pengalaman horor itu meninggalkan kesan mendalam pada kami. Meski memicu rasa takut, pengalaman tersebut juga membuat kami lebih menghargai alam dan lingkungan sekitar.

Topik Terkait