"Karena Lebak ada suku Baduy, kita juga bawa hasil tenun anak-anak sana kayak kain Baduy, baju adatnya, sampai orang Baduynya. Tapi yang paling banyak dicari pengunjung itu gula aren, kebanyakan orang china yang nyari," ucap Andri selaku penanggung jawab booth pameran.
Andri mengungkapkan, pihaknya sebagai pelaku UMKM amat terbantu mengikuti event Jakarta Fair. Terlebih, ini merupakan pengalaman pertama dirinya ikut serta dalam ajang pameran yang berlangsung selama 33 hari (14 Juni-16 Juli).
"Kita sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kami selaku UMKM Kabupaten Lebak untuk bisa mengikuti event Jakarta Fair ini. Saya berharap ke depannya bisa berkelanjutan lagi, tidak hanya di event ini saja tapi juga di event lainnya dan bisa berdampak lebih positif lagi," tutupnya.