"Hari biasa (Weekdays) normalnya bisa lebih dari Rp1,5 juta lah, kalau lagi ramainya bisa lebih dari Rp2,5 juta. Weekend kemarin sampai Rp 5 jutaan," ungkapnya.
"Tapi itu belum bersih ya, karena kita juga mesti nyisihin sampai Rp500.000 untuk membeli bahan baku buat stok hari berikutnya," lanjutnya.
Hal senada diutarakan pedagang kerak telor lainnya di Jakarta Fair yakni Kiki. Dirinya mengaku omset kian meningkat lantaran musim liburan sekolah tiba ditambah dengan antusias pengunjung Jakarta Fair yang sangat ramai pada gelaran tahun ini.
"Pas mulai libur gini makin banyak pengunjungnya, alhamdulillah kita juga dapet berkahnya. Bahkan, ada beberapa hari dagangan saya bisa tembus 130 porsi," ujar Kiki.
Kiki pun berharap bisa mempertahankan target tersebut hingga hari-hari ke depannya. "Ya semoga bisa stabil aja, namanya orang berusaha," tambahnya.
Hal tersebut diaminkan pedagang kerak telor lainnya, Irfan. Menurutnya, event Jakarta Fair ini sangat membawa keberkahan bagi usahanya ditambah dengan periode libur sekolah secara langsung berdampak kepada para pedagang, khususnya kerak telor.
"Normalnya dalam sehari itu bisa laku 60 sampai 70 porsi. Pas akhir pekan (weekend) udah mulai lumayan tuh tembus 100 porsi lebih," ucapnya.