Prosesi Waisak
Perayaan Waisak bervariasi di berbagai negara, tetapi umumnya melibatkan kegiatan keagamaan dan kebaktian di kuil-kuil Buddha. Umat Buddha melakukan prosesi dengan membawa lilin dan bunga, menyanyikan sutra-sutra suci, dan mendengarkan ceramah agama. Di beberapa tempat, juga diadakan upacara pemberian makanan kepada para biksu dan kegiatan amal lainnya.
Waisak tidak hanya menjadi perayaan bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan toleransi antaragama dan perdamaian dunia. Selama perayaan ini, umat Buddha dan non-Buddha dapat bersatu dalam semangat saling pengertian dan kebaikan.
Seiring berjalannya waktu, Waisak menjadi perayaan yang lebih luas diakui dan dirayakan di tingkat global. Diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Hari Raya Internasional, Waisak menggarisbawahi nilai-nilai universal seperti kedamaian, kebijaksanaan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Pada hakikatnya,Waisak adalah perayaan penting bagi umat Buddha yang merayakan kelahiran, pencerahan spiritual, dan kematian Siddhartha Gautama. Perayaan ini menyebarkan pemahaman ajaran Buddha, toleransi antaragama, dan perdamaian dunia. Waisak mengajarkan pentingnya merenungkan nilai-nilai spiritual dan menerapkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.