img_title
Foto : Freepik

Dari data yang dibagikan Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa persentase bayi mengalami abortus atau lahir mati karena sifilis sebanyak 69 hingga 80 persen. Jadi risikonya tinggi, sehingga menurutnya harus ditangani.

Selain itu, rendahnya kesadaran ibu yang menjalankan pengobatan setelah mengetahui terpapar sifilis. Kurang lebih hanya ada 40 persen yang menjalani pengobatan dan sisanya tidak melakukan pengobatan sehingga berisiko menularkan penyakit tersebut ke anak mereka.

Tanda Penyakit Sifilis

Freepik
Foto : Freepik

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menular melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral. Sifilis juga dapat menular dari ibu hamil yang terinfeksi kepada janinnya.

Tanda dan gejala awal sifilis dapat muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah terinfeksi. Gejala awal biasanya berupa luka pada alat kelamin atau di mulut yang tidak nyeri dan tidak terasa. Namun, jika tidak diobati, sifilis dapat berkembang menjadi tahap yang lebih parah, termasuk ruam pada kulit, demam, sakit kepala, kelelahan, dan sakit pada tulang dan otot. Dalam tahap yang lebih parah, sifilis dapat merusak organ-organ dalam tubuh seperti jantung, otak, dan mata. (rgs)

Topik Terkait