img_title
Foto : Pexels.com/RODNAE Productions

IntipSeleb Gaya HidupIdul Fitri adalah hari raya besar umat Muslim yang dirayakan di seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak negara di seluruh dunia memberikan cuti nasional pada saat Idul Fitri.

Di bawah ini 10 negara yang menetapkan hari libur nasional pada saat Idul Fitri. Simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Idul Fitri

www.freepik.com/freepik
Foto : www.freepik.com/freepik

Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang dirayakan setiap tahun setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Hari raya ini juga dikenal dengan nama Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, dan biasanya jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriyah.

Idul Fitri merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, di mana mereka berkumpul dengan keluarga dan kerabat, saling memaafkan, serta memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan. Hari raya ini juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti salat Id, berziarah ke makam keluarga, dan berkunjung ke rumah-rumah kerabat untuk bertukar ucapan selamat Idul Fitri.

Negara Dengan Libur Nasional Saat Idul Fitri

Pinterest
Foto : Pinterest

Tidak semua negara memberikan libur nasional pada momen Idul Fitri. Sejumlah negara yang memberikan cuti nasional Idul Fitri bisa berbeda-beda tergantung pada mayoritas agama dan budaya masyarakat setempat.

Ada banyak negara yang memberikan hari libur nasional di momen tahunan umat Islam ini. Berikut adalah beberapa negara yang memberikan cuti nasional pada saat Idul Fitri:

1. Indonesia: Cuti nasional selama 1 minggu

2. Malaysia: Cuti nasional selama 2 hari

3. Singapura: Cuti nasional selama 1 hari

4. Brunei Darussalam: Cuti nasional selama 1 hari

5. Arab Saudi: Cuti nasional selama 5-6 hari

6. Uni Emirat Arab: Cuti nasional selama 2-3 hari

7. Qatar: Cuti nasional selama 3-4 hari

8. Kuwait: Cuti nasional selama 3-4 hari

9. Mesir: Cuti nasional selama 3-4 hari

10. Turki: Cuti nasional selama 4-5 hari

Sebagai catatan, data dalam tulisan ini bisa berubah sewaktu-waktu. Perubahan ini bisa terjadi karena kebijakan masing-masing negara dan pemerintah yang memegang tampuk kepemimpinan. (bbi)

Topik Terkait