Ayahnya adalah seorang pengusaha terkenal dan pemilik perusahaan Percetakan Kebon Dalem yang cukup sukses pada masanya. Selama kariernya sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono telah menulis banyak karya sastra, di antaranya puisi, cerpen, esai, dan kritik sastra.
Beberapa karyanya yang terkenal antara lain "Hujan Pagi", "Aku Ingin", "Malam Takbir", "Duka Sedalam Cinta", "Perahu Kertas", dan "Dalam Dekapan Ukhuwah". Karya-karyanya banyak dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, seperti pengalaman cinta, keluarga, dan perjalanan hidup.
Pada tahun 2014, Sapardi Djoko Damono mendapatkan penghargaan Penghargaan Achmad Bakrie dalam bidang Sastra dan Budaya dari Yayasan Achmad Bakrie. Ia juga pernah dianugerahi penghargaan pengabdian dari pemerintah Indonesia, seperti Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2002 dan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008.
Kontribusi Sapardi Djoko Damono Bagi Dunia Sastra Indonesia
Karya-karya Sapardi Djoko Damono telah memperkaya dan memberi pengaruh besar pada sastra Indonesia. Ia dikenal dengan puisi-puisinya yang sederhana, lugas, dan dapat dipahami oleh berbagai kalangan.
Karya-karya Sapardi Djoko Damono tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga internasional. Puisi-puisinya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, termasuk Inggris, Jerman, dan Belanda.