IntipSeleb Gaya Hidup – Glenfiddich kali ini merilis ‘The Where Next Club’ bagi para inovator untuk menghubungkan dan menginspirasi generasi pembawa perubahan selanjutnya.
Kali ini, Willy Tjandra atau William Tjandra selaku pendiri TDA Luxury Toys, diundang oleh Glenfiddich X Prestige: The Where Next Club yang memberikan kisah inspirasinya tentang usaha di bidang otomotif. Seperti apa? Scroll artikelnya di bawah ini.
Kecintaan Willy pada Mobil
Glenfiddich yang dikenal sebagai Single Malt Scotch Whisky mendapatkan penghargaan paling banyak di dunia, meluncurkan The Where Next Club bagi para inovator untuk menghubungkan dan menginspirasi generasi pembawa perubahan selanjutnya.
Setelah meraih kesuksesan pada tahun lalu, 'The Where Next Club' oleh Glenfiddich kembali menghadirkan tiga Maverick inspiratif yang luar biasa dalam seri wawancara. Kali ini, membahas tentang kisah William Tjandra sebagai pendiri TDA Luxury Toys di episode kedua seri wawancara.
William Tjandra mengaku sangat tertarik pada bisnis otomotif diawali saat ia masih remaja. Ia mulai menyukai mobil-mobil klasik seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, Mercedes Benz C-Class, dan BMW Seri 3 yang telah dikustomisasi dengan pelek yang memukau, suspensi yang dipendekkan, sound system, dan seterusnya. Semua teman dan rekan kerjanya juga merasakan hal yang sama tentang beragam kendaraan ini.
Sebelumnya, ketika dia duduk di kelas enam dan sopirnya mengajari dia cara mengemudi, kecintaannya pada otomotif baru benar-benar mulai bertumbuh.
Setelah lulus SMA, ketika dia meminta mobil impiannya dari orang tuanya, ambisinya perlahan muncul. Kemudian, ayahnya memintanya untuk meningkatkan penjualan untuk perusahaan bahan bangunan milik keluarganya.
Ia dapat dengan cepat memenuhi target pendapatannya, tetapi orang tuanya masih tidak mampu membeli mobil yang ia inginkan karena kondisi keuangan yang terbatas.
William membuat keputusan penting untuk membuka usaha bahan bangunannya sendiri karena tidak mampu membeli mobil impiannya. Pastinya, itu bukan tugas yang sederhana. Kemudian, Ia pergi ke Tiongkok untuk memperluas basis pasokannya, membeli beberapa barang, dan menghabiskan cukup banyak uang dari bank.
Lalu, Ia pun kembali ke Indonesia untuk meneruskan bisnisnya meski mengalami banyak pasang surut. Akhirnya, Ia dapat membeli kendaraan impiannya, BMW 328ci 2-seater, yang sangat mahal baginya saat itu.
Sukses
Sayangnya, pada 2008, bisnis bahan bangunan Willy yang baru tidak berjalan sesuai harapannya. William kemudian menceritakan bagaimana istilah TDA muncul awalnya merupakan akronim dari nama belakangnya, "Tjandra", yang akhirnya menjadi singkatan dari ‘The Djakarta Auto’.
Karena kedengarannya berlebihan dalam konteks saat ini, ia percaya bahwa menyebut perusahaannya ‘Tjandra Motor’ bukanlah ide yang bagus. Selain itu, Willy juga menjelaskan mengapa menggunakan kata ‘toys’ untuk menunjukkan bahwa produk tersebut adalah kendaraan mewah dan bukan kendaraan biasa.
William mampu mengetahui tujuannya, seperti arti nama Glenfiddich, dan pilihannya untuk menganggap usaha tersebut sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dibuatnya. Bisnis William menghadapi sejumlah kendala, termasuk tidak adanya pesanan mobil dan menunggu dua tahun sampai mobil pertama terjual.
Saat pandemi melanda, keadaan tampak suram karena showroom harus ditutup selama lebih dari setahun. William bertemu dengan BAC, pembuat mobil yang berbasis di Inggris saat masa lockdown. Ia bernegosiasi dan meminta izin distributor kepada BAC.
Karena popularitasnya, TDA Luxury Toys telah beralih dari penjualan mobil bekas menjadi distributor resmi untuk sejumlah pabrikan kelas atas, termasuk Koenigsegg, Jeep, Morgan Motor, dan lain-lain.
Sebagai pemilik bisnis dan penggemar mobil, William harus berubah menjadi sosok yang lebih profesional dan berpengalaman, seperti halnya Glenfiddich yang mengalami transformasi dan evolusi selama 130 tahun. Belakangan, banyak merek terkenal mempercayainya karena kemampuan dan pengetahuannya yang mendalam tentang sektor otomotif.
Ia meyakinkan berbagai produsen mobil mewah untuk mendistribusikan produk mereka dan berkembang melalui TDA Luxury Toys di Indonesia.
"Kesuksesan terbaru saya adalah TDA Luxury Toys dengan showroom barunya yang sedang dalam proses pembangunan," kata Willy
William selalu termotivasi untuk mempelajari sesuatu yang baru dan menarik karena dia adalah lifetime learner. Berbicara tentang inspirasi, William menyadari kualitas Glenfiddich yang konsisten sesuai dengan jati dirinya.
William menganggapnya sebagai suatu terobosan bagi Glenfiddich untuk menjadi the first single-malt yang diekspor keberbagai negara dengan tetap menjaga kualitas. Dia menerapkan pemeliharaan kualitas di TDA Luxury Toys dengan menambahkan kode QR ke setiap kendaraan sehingga pelanggan dapat melacak catatan dan riwayat kendaraan.
Rory bertanya kepada William tentang metode yang digunakan untuk mencapai kesuksesaan di akhir sesi wawancara.
"Bagi saya, saya belum mencapai kesuksesan, tetapi saya akan terus berusaha dan berjuang, Saya yakin akan ada banyak hambatan dan kesulitan setiap kali saya berusaha mencapai suatu tujuan,” tutupnya.