IntipSeleb Gaya Hidup – Agama Islam diketahui mengharamkan babi untuk di makan. Diketahui daging merah adalah salah satu makanan yang mengandung nutrisi yang tinggi.
Daging merah memiliki berbagai jenis mulai dari kambing, domba, sapi, kerbau, sampai babi. Akan tetapi, tidak semua orang bisa mengonsumsi babi.
Hal ini ternyata ada hubungannya dengan perintah agama yang sudah melarang dan mengharamkannya. Salah satu agama yang bukan menjadi rahasia umum mengharamkan untuk mengonsumsi daging babi adalah umat Islam.
Dalam Al Quran, Allah SWT sudah menjelaskan larangan untuk tidak boleh memakan babi. Namun, ternyata bukan hanya umat Islam saja, ada beberapa ajaran agama lain yang mengharamkan makan babi.
Apa saja ajaran agama Islam yang mengharamkannya? Yuk, intip artikel di bawah ini!
1. Agama Islam
Bagi umat Islam, makan babi memang dilarang dan diharamkan. Bukan hanya sebatas larangan, namun ternyata ada alasannya terutama untuk kesehatan.
Hal ini disampaikan melalui firman Allah dalam Al Quran surat An Nahl berikut ini:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Q.S. An Nahl: 115).
Dilansir dalam laman iHatec bahwa daging adalah inang dari berbagai macam parasit dan penyakit yang membahayakan sampai mengakibatkan penyakit cacingan. Sedangkan Babi hanya mengeluarkan 2 persen dari semua kandungan asam uratnya dan 98 persen masih tersimpan di dalam tubuh.
Karena hal ini mengonsumsi daging babi, maka akan mengakibatkan berbagai penyakit antara lain; kolesterol, penyumbatan pembuluh darah, sampai asam urat.
2. Agama Yahudi
Agama kedua yakni Yahudi atau Judaism yang juga ada larangan untuk mengonsumsi daging babi. Bahkan, larangan makan babi juga sebagai sebuah cara untuk memperlihatkan indentitas Yahudi seseorang.
Melalui kitab Makabe hal ini memperlihatkan bagaimana revolusi Makabe meletus. Alasannya karena raja Antiokhus Epiphanes IV yang berasal dari Yunani memaksa orang Yahudi untuk makan babi dan mereka menolaknya, (2 Makabe 6:18 ; 7:1 bdk. 1 Makabe 1:47).
Karena itu, adanya larangan mengonsumi daging babi dalam kepercayaan agama Yahudi ini mengarah pada perjanjian lama. Aturan ini menurut larangan yang termuat dalam Kitab Suci mereka yang disebut sebagai Tanakh.
Selain itu, alasan tidak mengonsumsi daging babi adalah karena dilihat dari aspek geografis dan kebiasaan hidup babi.
3. Agama Kristen Advent
Kemudian, bagi umat yang memiliki kepercayaan Kristen Advent ternyata memiliki larangan untuk mengonsumsi daging babi. Hal ini berpegang pada kisah Nuh yang mempunyai nubuat perjanjian dengan Tuhan.
Ketika detik-detik air bah akan menenggelamkan Bumi, Nuh membuat bahteranya selama 120 tahun. Dalam Kejadian pasal 7 tersebut, ada perjanjian dan Patoris Institut mengatakan bahwa makanan dilarang untuk Umat Kristen Advent salah satunya adalah babi, baik itu babi hutan atau babi yang dipelihara. (hij)