Menurut Dr Liz, sebuah sinyal memberi tahu pembuluh darah di penis dan jaringan ereksi untuk melebar dan mengendur, yang meningkatkan aliran darah dan menyebabkan ereksi. Alkohol, di sisi lain, bersifat diuretik, yang berarti menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, menyebabkan dehidrasi yang mengurangi volume darah secara keseluruhan.
"Pria membutuhkan aliran darah yang baik untuk mempertahankan dan mempertahankan ereksi, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena mengurangi aliran darah ke penis," tambah Dr Liz.
Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menurunkan libido karena mengurangi produksi hormon testosteron dalam tubuh. Padahal, minum berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
"Yang semuanya dapat memperparah disfungsi ereksi, menyebabkan kerusakan permanen pada saraf halus dan pembuluh di penis,” jelasnya.
Orang dengan penyakit mental sering ingin mengobati sendiri dengan alkohol, yang pada gilirannya memperburuk kesehatan mental mereka dan memperparah masalah disfungsi ereksi.
"Alkohol juga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk orgasme, kesuburan, dan dapat menimbulkan konsekuensi bencana jika Anda hamil," tutup Dr Liz.