Guswanto menjelaskan sejumlah faktor dinamika atmosfer yang dapat memicu potensi hujan Jabodetabek meningkat dalam sepekan ke depan. Pertama, gelombang Kelvin aktif di sekitar wilayah Indonesia selatan akuator.
Kedua, BMKG memperkirakan Madden Jullian Oscillation (MJO) akan aktif lagi di sekitar Samudera Hindia Barat Sumatera pada akhir Januari 2023. Ketiga, muncul pola-pola konvergensi atau perlambatan angin di Jawa bagian barat.
Baca Juga :
"Yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sekitarnya," pungkasnya.
Baca Juga :