IntipSeleb Gaya Hidup – Semenjak permainan Lato-lato kembali viral, sejumlah konten kreator di TikTok pun akhirnya membahas mitos horor dan keramat dari permainan tersebut. Permainan toktok itu ternyata dulunya disebut pembawa petaka dan bahan pembunuhan lho.
Untuk tahu selengkapnya, berikut rangkungan mitos horor dari permainan Lato-lato. Yuk, langsung dicek di bawah ini!
Permainan Lato-lato disebut permainan pembawa petaka
Hinga saat ini, ada tiga akun TikTok yang membahas unsur horor dari permainan Lato-lato. Akun TikTok yang menarik perhatian publik hingga berhasil masuk FYP adalah @jankidwsat. Akun itu menceritakan kisah horor Lato-lato dari sepasang suami istri yang berusia 60 tahunan. Mereka menyebutkan bahwa permainan itu membawa fenomena mala petaka.
“Beberapa minggu ini aku mengamati fenomena Toktok (Lato-lato) yang merebah di kalangan anak-anak. Beberapa hari lalu aku sempat berkunjung ke salah satu orang dengan membawa mainan ini, orang tersebut kisaran 50-60 tahunan," ucap akun TikTok @jankidwsat dikutip pada Senin, 9 Januari 2023.
“Bapak itu kaget dan menjawab, ‘mau ada kejadian apa ini?!!’ Kemudian istrinya menjawab, ‘Ya Tuhan mau ada peristiwa apa ini? Disitu aku bingung, dan bertanya ada apa dengan mainan ini,” Si ibu kemudian masuk sambil bergidik, ‘pokoknya hati-hati ya mas, Ya Tuhan," sambung narasumbernya.
Selanjutnya, pasangan suami istri mengatakan bahwa permainan itu kembali hadir, berarti akan ada pertanda buruk. Di tahun 70-an, jika sudah mendengar tek tek tek (suara permaianan Lato-lato), maka semua lampu dimatikan dan bersembunyi.
Sempat ada pertumpahan darah hingga kematian
Lato-lato atau Kakek-kakek dalam bahasa Inggrisnya, memunculkan suara akustik. Lato-lato berbahan dasar kaca. Awalnya, permainan itu dibuat dengan bahan dasar plastik supaya lebih aman, namun saat dimainkan Lato-lato itu mudah pecah.
Dari komentar-komentar akun TikTok @jankidwsat, Lato-lato dulunya juga menjadi permainan yang mengakibatkan pertumpahan darah karena suaranya yang bising dan menganggu. Bahkan, permainan itu sempat dijadikan bahan untuk alat pembunuhan.
Meski populer, dulunya permainan itu dilarang oleh badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) pada tahun 1966. Dilansir dari Quartz, hal itu karena mainan tersebut mengandung 'bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas'.
Saat ini, korban Lato-lato sudah banyak. Korbannya banyak dari anak-anak kecil, di mana mengalami luka dibagian kepala hingga mata. Hal itu terjadi ketika Lato-lato dimainkan sangat cepat dan pemain kehilangan kendali. (jra)
