IntipSeleb Gaya Hidup – Pembahasan soal seks rasanya bukan lagi hal yang tabu bagi sejumlah orang. Banyak para ahli dan pakar seksolog yang dengan sengaja, gencar membahasa soal seks edukasi demi menambah ilmu baru.
Dokter Boyke selaku ahli seksolog Tanah Air, kini buka-bukaan membahas soal waktu pasangan suami istri saat ingin melakukan hubungan seks namun istri sedang hamil. Penasaran? Simak artikel berikut.
Waktu Berhubungan
Dokter Boyke Dian Nugraha menjadi sosok ahli dan bidangnya saat mengulik soal urusan ranjang dan kesehatan seks. Bagi pasangan suami istri dan pengantin baru yang ingin melakukan hubungan seks dalam kondisi istri sedang hamil, dokter Boyke beberkan solusi tepatnya.
Tak bisa sembarangan, dokter berusia 66 tahun itu menjelaskan jika seseorang ingin berhubungan seks pada saat hamil dan tetap aman kandungannya, maka ada tips-tips tertentu.
"Jadi kalau istri sedang hamil suami mesti agak ngalah, ketika dia mau baru kita main. Karena kalau kita yang maksa-maksa, dia bisa stres dan mempengaruhi bayinya," ujar dokter Boyke di salah satu program televisi, dilansir Rabu, 21 Desember 2022.
"Nanti bayinya goyang-goyang, kadang tiba-tiba bisa jadi kontraksi, dan akhirnya mengakibatkan ketidak baikan bisa terjadi mules," sambung dokter Boyke.
"Bahkan bisa keluar sedikit darah kan bahaya. Tapi kalau posisi yang kita anjurkan minak jinggo (miring enak nungging monggo)," pungkasnya.
Ekspresi Cinta
Bagi pasangan suami istri yang sudah menikah, menurut dokter Boyke alangkah baiknya jadikan seks sebagai sarana hiburan yang berujung menjadi ekspresi cinta. Karena saat suami istri melakukan hubungan intim, biasanya rasa stres dalam diri akan berkurang.
"Tolong bikin seks itu, menjadi suatu bagian dari kehidupan karena itu ekspresi cinta yang paling tinggi. Bisa untuk prokreasi mendapatkan keturunan, bisa jadi ekspresi cinta paling tinggi, dan rekreasi," kata dokter Boyke di YouTube VINDES.
"Salah satu rekreasi yang cuma tinggal matiin lampu adalah seks. Dan kenikmatannya 4 hormon dikeluarkan semua. Hormon endorfin, hormon oksitosin, hormon epinefrin, dan hormon lainnya," tutup dokter Boyke. (jra)
