IntipSeleb Gaya Hidup – Keloid atau yang dikenal dengan benjolan yang muncul di permukaan kulit memang menjadi permasalahan. Selain mengganggu menjadikan mata tak sedap memandang, juga Keloid bisa bertambah melebar jika dibiarkan.
Keloid yaitu benjolan bekas luka. Biasanya muncul pada bagian mana saja yang kerap kami ditemui di bagian pipi bahu, tangan, dada dan juga telinga. Keloid bisa berisiko terjadi pada orang yang berusia 10 hingga 30 tahun.
Tak hanya itu, Keloid juga bisa diduga diwariskan dari genetik. Jika dibiarkan benjolan ini bisa berkembang dan menyebar keluar area kerusakan kulit. Sehingga banyak yang mencari tahu bagaimana untuk menyembuhkan Keloid.
Dilansir dari jurnal American Academy of Family Physicians (AAFP), bahwa keloid dan bekas luka hipertrofik bisa disembuhkan dengan berbagai cara salah satunya operasi yang ditangani oleh dokter. Namun, hal itu menjadi tantangan bagi seorang dokter karena memiliki berbagai risiko.
Biasanya, pasien dengan risiko tinggi karena keloid berusia kurang dari 30 tahun dan memiliki kulit lebih gelap. Beberapa bagian tubuh yang rentan mengalami Keloid adalah kulit bagian dalam, bahu, dan lengan atas, daun telinga dan juga pipi serta bekas luka hipertrofik.
Lantas, bagaimana caranya untuk menghilangkan Keloid? Apakah bisa Keloid disembuhkan? Yuk, simak artikel selengkapnya di bawah ini!
Cara Menghilangkan Keloid
Menurut National Health Service (NHS) bahwa bekas luka dari Keloid adalah bekas luka yang membesar dan menonjol, biasanya berwarna merah muda, merah, berwarna kulit atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
Bisa dikatakan bahwa Keloid merupakan salah satu jenis dari jaringan parut yang hasil dari pertumbuhan berlebihan dari bekas kulit yang terluka. Sedangkan berbeda dengan hypertrophic scar yang merupakan pertumbuhan ke atas (menonjol) jaringan parut bekas luka yang tidak melebar melewati batas luka.
Bagi mereka yang mengalami Keloid biasanya berkeinginan menghilangkan Keloid bertujuan untuk meratakan, melembutkan, atau mengecilkan kembali Keloid. Meski sebenarnya Keloid sulit untuk dihilangkan secara permanen, dan bahkan bisa kembali setelah perawatan.
Tapi, bekas luka Keloid sebenarnya tidak menular atau bukan bersifat kanker. Sehingga kondisi ini tidak membahayakan nyawa. Namun, karena tidak elok dilihat dan kadang mengganggu, untuk sebagian orang ingin melakukan cara menghilangkan Keloid ini.
Berikut ini, cara menghilangkan Keloid yang bisa kamu lakukan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
1. Operasi Keloid
Cara menghilangkan Keloid dengan cara operasi. Perawatan dengan lakukan pembedahan ini bisa menjadi cara untuk menghilangkan Keloid secara permanen.
Namun, bisa tak menutup kemungkinan bahwa Keloid juga bisa muncul kembali walaupun sudah dilakukan operasi. Walaupun begitu tak salahnya untuk kamu mencoba.
Maka, untuk mengurangi dari risiko kembalinya Keloid setelah operasi pengangkatan kamu perlu konsultasikan ke ahli kulit agar diberikan perawatan setelah operasi.
Cara melakukan operasinya yaitu dokter akan memotong dan mengambil luka keloid. Untuk menghindari munculnya lagi Keloid, biasanya dokter menggabungkan operasi prosedur medis lainnya.
Sebagai contoh memberikan suntikan atau terapi pada area bekas luka yang akan di operasi. Karena Suntikan kortikosteroid atau cryotherapy ini mampu membantu mengurangi risiko.
Berbeda hanya, jika Keloid ini berada bagian daun telinga, maka operasinya harus menggunakan anting khusus yang menekan daun telinga agar bisa mencegah keloid kembali.
2. Metode Krioterapi
Cara menghilangkan Keloid selanjutnya dengan menggunakan metode krioterapi. Diketahui bahwa metode ini dilakukan dengan bantuan nitrogen cair supaya luka keloid kamu bisa membeku.
Hal ini ternyata bisa mengurangi ukuran benjolan Keloid. Namun, perlu diketahui bahwa risiko lainnya yang bisa terjadi adalah dengan munculnya bekas luka pada permukaan kulit dengan warna yang mungkin terlihat lebih gelap.
Cara perawatan dari metode cryotheraphy ini dilakukan dengan membekukan keloid dari dalam ke luar. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan kulit di bawah keloid.
Selain itu, cara ini disinyalir mampu untuk mengurangi kekerasan dan ukuran keloid. Namun, perlu diketahui bahwa Cryotherapy bekerja paling baik pada keloid yang berukuran kecil.
Namun, bagi kamu yang menjalani beberapa perawatan cryotherapy sebelum atau setelah menerima suntikan kortikosteroid disinyalir mampu lebih efektif mengurangi ukuran keloid. Selain itu, ahli kulit juga mengatakan bahwa pasien yang menjalankan tiga atau lebih perawatan ini cenderung bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Lembaran atau Gel Silikon
Metode menghilangkan Keloid berikutnya adalah dengan menggunakan teknik lembaran atau gel silikon. Cara pengobatan menggunakan gel atau lembaran ini dengan menggunakan teknik yang ditempelkan pada kulit yang terdapat pada area Keloid.
Gel ini diberikan atau dioleskan ketika setelah luka sembuh. Walaupun begitu untuk setiap orang metode ini tidak sama dan juga mengaplikasinya memakan waktu yang cukup lama.
Namun, kamu perlu tahu bahwa cara untuk menghilangkan Keloid dengan cara ini bisa digunakan secara bersama dengan tekanan lainnya agar bisa mencegah Keloid kembali.
Diketahui, bahwa dalam sebuah penelitian bahwa 34 persen dari bekas luka yang timbul bisa sembuh atau menjadi rata setelah pasien menggunakan gel silikon atau lembaran selama enam bulan jika rutin.
4. Teknik Laser Pulsed Dye
Cara lain untuk menghilangkan benjolan Keloid ini dengan cara laser pulsed dye. Metode ini diyakini bahwa lebih efektif untuk mengecilkan ukuran Keloid dan juga tidak meninggalkan luka kemerahan pada bekas luka.
Selain itu, ternyata teknik ini dipercaya bisa mengurangi atau meminimalisir rasa sakit. Sehingga teknik laser ini juga akan untuk dilakukan.
Akan tetapi, kamu perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk satu kali pengobatan laser ini. Bahkan, pengobatan ini tidak hanya dilakukan satu kali jika ingin mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
5. Suntikan Kortikosteroid
Cara lainnya dengan memberikan suntikan kortikosteroid dan teknik ini terbilang aman untuk dilakukan. Namun, hal ini ternyata cukup menyakitkan jika dilakukan.
Karena, kamu bisa mendapatkan suntikan pada keloid secara rutin yang biasanya dilakukan tidak hanya satu hingga dua kali dalam setiap bulan hingga luka keloid kamu mulai mengecil. Namun, perlu diketahui bahwa suntikan ini ternyata bisa menimbulkan warna kemerahan pada keloid yang sudah mengempis.
Kenali Penyebab Keloid
Dilansir dalam situs Harvard Health Publishing, bahwa keloid adalah pertumbuhan berlebih dari jaringan parut yang terjadi di lokasi cedera kulit.
Selain itu, British Association of Dermatologists juga mencatat bahwa keloid dapat tumbuh karena tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen sehingga bekas luka muncul cedera.
Karena terlalu banyak kolagen yang dikonsumsi maka tubuh bisa memproduksi dan juga membuat keloid bisa terbentuk.n. Selain itu penyebab keloid ini bisa muncul karena terjadi trauma, pembedahan, lecet, vaksinasi, jerawat atau tindik badan yang telah melukai kulit.
Perlu diketahui, bahwa Keloid berbeda dari bekas luka dewasa normal dalam segi komposisi serta ukurannya. Beberapa orang yang rentan terhadap pembentukan keloid ternyata bisa berkembang juga di beberapa bagian tubuh.
Pada umumnya, terbentuknya Keloid ini terjadi antara usia 10 hingga 30 tahun. Biasanya terjadi pada pria dan juga manusia. Selain itu, Keloid juga bisa terbentuk di atas tulang dada pada orang yang pernah menjalani operasi jantung terbuka.
Hal ini karena jika kamu terluka dan cedera maka bagian kulit tubuh bisa membentuk fibrosa atau jaringan parut di area yang bisa mengalami luka. Namun, sebagian besar kondisi Keloid ternyata bisa terjadi antara lain; pada luka setelah tindik, luka cakar atau gores, luka bakar, luka setelah tindakan operasi, luka bekas terserang penyakit cacar air dan juga bisa terjadi karena efek vaksinasi dan bisa karena jerawat pada muka yang mudah pecah. (nes)