IntipSeleb Gaya Hidup – Pasti kamu sudah tidak asing dengan nama Vin Diesel, pemeran Dominic Toretto dalam film legendaris The Fast and The Furious. Vin Diesel ternyata punya fakta keturunan yang belum pernah terkuak hingga sekarang.
Dibalik karyanya yang mendunia dan penghasilannya selangit, ternyata Vin Diesel lahir dari seorang psikolog. Namun mirisnya, pria tampan dengan ciri khas kepala plontos itu tidak pernah mengenal sang ayah kandung.
Sejak kecil, dia dibesarkan oleh ibunya yang seorang astrolog atau psikolog. Namun ibunya tak sendirian membesarkan Vin kecil, yang memiliki nama asli Mark Sinclair. Vin ikut dibesarkan oleh ayah angkatnya yang juga seorang seniman film.
Bakatnya menjadi seorang aktor tidak serta merta terjadi ketika dia dewasa. Walau tidak punya darah seni, namun didikan sang ayah angkat ternyata selalu melekat dalam diri Vin Diesel. Vin kecil ternyata sudah menjalani kegiatan teater sejak usia sekolah dasar.
Banyak fakta lain yang belum terungkap hingga sekarang, mulai dari karya pertamanya di dunia hiburan hingga kesuksesannya mendulang jutaan dolar Amerika Serikat dari film The Fast and The Furious. Lantas apa saja fakta tersembunyi dari karir Vin Diesel? Simak beritanya di bawah ini.
Biografi Vin Diesel
Siapa sangka aktor tampan dan berbakat Vin Diesel ternyata tidak punya darah seni yang mengalir di tubuhnya. Dia lahir dari seorang psikolog yang kaku dan sangat terikat teori diri.
Ibu Vin Diesel sendiri bernama Delora Sherleen (Sinclair) yang melahirkan Vin Diesel di Alameda Country, California. Vin Diesel ternyata punya seorang saudara kembar bernama Paul Vincent yang dilahirkan bersamaan dengan tanggal kelahiran Vin Disel.
Mengingat nama sang ibu yang tak ada sangkut pautnya dengan Vin Diesel, ternyata memang nama asli pria berkepala botak itu adalah Mark Sinclair. Dia mengubah namanya pada setengah perjalanan hidup yang membawanya pada dunia akting dan peran.
Delora tak membesarksn Vin Diesel kecil sendirian, dia dibesarksn juga oleh seorang ayah angkat bernama Irving H Vincent, yang merupakan seorang instruktur akting dan manajer teater. Ayah angkatnya pernah terlibat dalam sebuah proyek perumahan seniman di Greenwich Village, New York City.
Mirisnya seorang Vin Diesel yang kuat dan berkarakter ternyata tidak pernah mengenal ayah biologisnya hingga sekarang. Namun dia meyakini sang ayah juga berkulit putih, mengingat dirinya seorang kukit putih.
Tetapi bisa juga kenyataan itu dianulir, sebab ibu Vin Diesel sendiri memang orang keturunan Inggris, Jerman, Skotlandia dan Irlandia yang juga berkukit putih. Sementara ayah angkatnya merupakan keturunan Afrika-Amerika. Dia selalu menyakini sang ayah adalah orang kulit berwarna.
Akting Pertamanya
Vin Diesel ternyata sudah belajar berakting sejak usia 7 tahun saat dia masih bersekolah dasar. Saat itu sebenarnya Vin Diesel tidak punya niatan untuk menjadi seoang aktor melainkan hanya iseng mengganggu teman-teman yang sedang bermain teater.
Seoeang wanita yang mengetahui kelakuan Vin Diesel bersama teman-temannya itu menawari mereka sebuah naskah, agar tidak lagi mengganggu dan ikut berperan dalam sebuah teater. Tak hanya menawari naskah, Vin Diesel dan kawan-kawan juga ternyata ditawari imbalan sebesar $20 tiap pulang sekolah jika ikut bermain teater tiap hari.
Mulai dari situlah karir pertama Vin Diesel menjadi seorang aktor yang dikenal hingga sekarang. Bahkan penghasilannya tak lagi sama, kini bisa mebcapai jutaan dolar Amerika Serikat.
Penjaga Club
Pada usianya yang ke 17 tahun, Vin Diesel punya fisik yang kuat dan berbadan besar. Walau tidak sebesar dirinya sekarang, namun kemampuan Vin Diesel bela diri harus diacungi jempol.
Bahkan berkat kemampuan dan fisiknya yang terasah baik, dia pernah menjadi penjaga di beberapa kelab paling keren di New York. Hal itu dilakukannya untuk memiliki uang jajan tambahan untuk dirinya sendiri.
Ternyata nama Mark Sinclair yang merupakan pemberian ibunya itu pun berubah menjadi Vin Diesel, terjadi saat dirinya menjadi penjaga kelab malam. Lantas kini nama tersebut lah yang membesarkan dirinya hingga sekarang. Vin Diesel dikenal sebagai aktor papan atas yang dikagumi banyak orang.
Menjadi Sutradara
Setelah sekolah menengah atas selesaiz Vin Diesel melanjutkan pendidikan dan mendaftar kelas khusus pada jurusan bahasa Inggris di Hunter College. Namun pendidikannya tak berlangsung lama atau selesai, dia lantas keluar dan memutuskan untuk pergi ke Hollywood dan melanjutkan karirnya di dunia akting.
Sayangnya dia tak lantas mendapatkan karir gemilang setah kepergiannya ke Hollywood. Vin Diesel kemudian memutuskan untuk kembali ke New York, dan memilih berkarir di kampung halaman.
Kepulangan Vin Dieselnke New York membuat sant Ibunda memberikan sebuah buku berjudul "Feature Films at used Car Prices" oleh Rick Schmidt. Buku itu menunjukkan kepadanya bahwa dia bisa mengendalikan kariernya dan membuat filmnya sendiri.
Setelah tuntas membaca buku itu dan mempelajarinya, dia pun kini menulis sebuah film pendek berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang aktor, berjudul Multi-Facial (1995). Film perdananya itu dibuat dalam waktu kurang dari tiga hari dengan biaya $3.000.
Multi-Facial (1995) akhirnya diterima untuk Festival Film Cannes 1995 di mana ia mendapat sambutan yang kacau. Setelah itu, Vin kembali ke Los Angeles dan mengumpulkan uang hampir sebesar $50.000 melalui telemarketing untuk mendanai pembuatan fitur pertamanya, Strays (1997).
Enam bulan setelah syuting, film tersebut diterima untuk Festival Film Sundance 1997. Meskipun mendapat sambutan yang baik, namun ternyata film itu tidak terjual sebaik yang diharapkan.
Namun lagi-lagi Vin kembali dengan kecewa ke New York hanya untuk menerima panggilan telepon yang dinanti-nanti dari Steven Spielberg yang terkesan dengan film buatan Vin Diesel, yakni Multi-Facial (1995).
Berkat film ituz Steven Spielberg ingin bertemu dengan Vin dan membuatnya berperan dalam Saving Private Ryan (1998). Multi-Facial (1995) membuat Vin mendapatkan lebih banyak pekerjaan, ketika sutradara The Iron Giant (1999) melihatnya dan memutuskan untuk memasukkan Vin dalam peran utama.
Dari sana lah karir Vin terus tumbuh, dengan dia mengamankan peran utama pertamanya, sebagai Richard B. Riddick dalam film sci-fi Pitch Black (2000). Peran itu telah membuatnya mendapatkan banyak penggemar yang berdedikasi dan pengakuan publik yang layak dia dapatkan.
Sejak itu, ia telah menjadi headline serangkaian film laris, sering tetapi tidak hanya berpusat pada kendaraan bermotor yang melaju cepat: The Fast and the Furious (2001), xXx (2002), The Pacifier (2005), Fast & Furious (2009), Fast Five (2011), Fast & Furious 6 (2013), dan Furious 7 (2015). Dia juga menjadi pengisi suars Groot di Guardians of the Galaxy (2014) dan membintangi drama Find Me Guilty (2006), yang terakhir disutradarai oleh Sidney Lumet.
Itulah sekelimut fakta tentang Vin Diesel yang tak pernah diketahui banyak orang. Kehidupan pribadinya justru jarang disorot disamping prestasinya sebagai aktor papan atas Hollywood. (rth)