img_title
Foto : Freepik

IntipSeleb Gaya Hidup – 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day di seluruh dunia. Namun, masih banyak yang salah tanggap dengan perayaan ini. Jika kamu berpikir untuk memamerkan payudara pada hari ini, kamu salah besar.

No Bra Day sendiri sebenarnya memiliki arti agar perempuan di seluruh dunia peduli dengan kesehatan payudara mereka. Seperti apa sejarahnya? Berikut artikelnya.

Sejarah No Bra Day

freepik.com
Foto : freepik.com

No Bra Day masih sering disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Sebab masih ada sebagian masyarakat justru memamerkan lekukan tubuhnya tanpa menggunakan pakaian dalam.

Dilansir dari berbagai sumber, perayaan bersejarah itu dimulai ketika sebanyak 50 ribu warga Inggris didiagnosa mengidap kanker payudara setiap tahunnya. Karena alasan itu, dilakukan peringatan melepas kutang atau bra seharian yang diberi nama No Bra Day.

No Bra Day semakin populer hingga diikuti oleh masyarakat di seluruh dunia. Hal ini juga sebagai pencegah peningkatan angka pengidap kanker payudara.

No Bra Day dirayakan setiap tanggal 13 Oktober, tepat sehari sebelum The Big Pink pada 14 Oktober. Sementara Hari Kanker Payudara Sedunia jatuh tiap tanggal 26 Oktober.

Sejak 2011 Lalu

Freepik
Foto : Freepik

Gerakan No Bra Day mulai dilaksanakan pada tahun 2011 silam. Perayaan ini meluas dengan kampanye di media sosial dengan tanda pagar No Bra Day.

Tujuan kampanye ini untuk meningkatkan kepedulian dan mengingatkan kaum wanita agar rutin melakukan pengecekan dan memastikan tubuhnya jauh dari ancaman kanker payudara.

Jejak rekam No Bra Day tidak lepas dari peran spesialis bedah plastik dr. Mitchell Brown. Berawal dari konsep Breast Reconstruction Awareness (BRA) Day, ia menginginkan agar kaum wanita teredukasi melakukan pilihan untuk mencegah kanker payudara, dengan melakukan mastektomi.

Dan pada tahun 2014, Bra Day telah dirayakan oleh 30 negara di dunia. Selanjutnya, namanya berubah menjadi No Bra Day dan dirayakan oleh sebagian besar warga dunia. (hij)

Topik Terkait