img_title
Foto : Dokumentasi Istimewa

“Kata orang kan WALI itu basic atau genre-nya Melayu alias Lokal Pop Kreatif. Padahal, Melayu-melayu juga. Wacana tersebut menambah semangat kami untuk kembali menyajikan karya atau produk yang mengarah kepada Melayu. Ditambah kami senang juga Melayu naik lagi. Tapi apa pun persepsi orang tentang Melayu, ada kebanggaan disitu karena Indonesia rasnya Melayu,” tambah “Gitaris Terbaik” versi “SCTV Awards” 2014 itu.

Menceritakan Tentang Seorang Pembohong

Instagram/bandwaliofficial
Foto : Instagram/bandwaliofficial

Sementara, lirik “Kamu Bohong” menceritakan tentang sesuatu kejadian yang tidak sesuai fakta. Siapa pelakunya, tapi siapa yang kemudian merasa menjadi korban. Ada yang selingkuh, tapi sebaliknya pasangannya-lah yang dituduh selingkuh.

“Seperti orang yang ‘playing victim’. Sebelumnya, lagu-lagu WALI itu lebih mengarah kepada frase-frase yang positif. Maksudnya adalah bagaimana cinta berbalas cinta, suka berbalas suka. Tapi, kali ini kami mencoba memberikan dinamika baru dalam frase-frase WALI, yaitu suka tidak berbalas suka. Ada berbau negatifnya; cinta tidak berbalas cinta,” lanjut Apoy.

Melihat judul lagu dan lirik “Kamu Bohong”, Apoy tidak menyangkal jika ada yang mengaitkan kehadiran lagu tersebut dengan kejadian menghebohkan di masyarakat belakangan ini. Namun, ia mengingatkan bahwa lagu tersebut sudah diciptakan WALI sejak lama.

“Kalau ada yang menghubung-hubungkan dengan kejadian heboh saat ini, monggo aja. Yang penting kami tidak pernah mau ikut-ikutan sesuatu hal yang kami tidak paham. Ada orang lain yang lebih paham soal itu. Sangat kebetulan saja kami mengeluarkan lagu ini dan dikaitkan dengan kejadian menghebohkan sekarang,” ujar bintang sinetron “Amanah Wali” itu.

Topik Terkait