IntipSeleb Gaya Hidup – Anda suka berlibur sambil belajar sejarah? Ke Taman Mini Indonesia Indah tempatnya. Di sini Anda bisa berwisata sambil belajar sejarah tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di Taman Mini Indonesia Indah ini juga anda bisa belajar tentang berbagai macam reptil yang hidup di dunia. Salah satunya binatak eksotis, kura-kura, yang mampu hidup puluhan tahun dan tidak mudah punah.
Selain itu, di Taman Mini Indonesia Indah, Anda juga bisa menjumpai rumah-rumah adat Indonesia. Banyak sekali wisata edukasi yang bisa Anda dapatkan di Taman Mini Indonesia Indah.
Jika bosan dengan wisata sejarah, Anda dan keluarga bisa berkunjung ke taman pulau Indonesia berupa miniatur peta Indonesia, mulai dari pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, hingga Papua.
Di taman ini juga secara terpisah ada wahana bebek yang bisa dinaikkan untuk menghibur si kecil. Sedangkan jika ingin melihat keindahan Taman Mini Indonesia Indah dari ketinggian, Anda bisa naik Gondola atau monorail. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Tentang Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6 derajat 18'6.8''LS, 106 derajat 53'47.2''BT.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional.
Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatar belakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia.
Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah.
Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra).
Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto.
Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.
Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.
Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya.
Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Sejarah Taman Mini Indonesia Indah
Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fau-na, dan benda budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi oleh suatu keinginan untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.
Gagasan tersebut makin mantap setelah Ibu Tien selaku ibu negara menyertai perjalanan kerja Presiden Soeharto ke berbagai negara, dimana ia mendapat kesempatan mengunjungi obyek-obyek wisata di luar negeri, diantaranya Disneyland Amerika Serikat dan Timland di Muangthai.
Kunjungan Ibu Tien Soeharto ke pbyek-obyek wisata tersebut mendorong untuk mewujudkan ide ke dalam suatu proyek dengan membuat taman tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuknya yang mini.
Penggagas pembangunan Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) adalah Siti Hartinah Soeharto, akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto.
Gagasan itu muncul setalah ia mendengarkan dan menghayati isi pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan Umum DPR GR Tahun 1971 berikut memberikan gambaran yang menunjukkan kekayaan budaya dan kondisi alamiah seperti ragam bangunan-bangunan bercorak arsitektur, kesenian, adat istiadat, bahasa, kekayaan alam, dan kekayaan pemikiran yang dimiliki Indonesia.
Pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara, yang juga dihadiri oleh Presiden Rl, Ibu Tien Soeharto dengan di dampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia "Indonesia Indah" di depan umum.
Dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana indukdan studi ke-layakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Pada tanggai 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambungan.
Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya,Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan; sedang rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek; Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian keseluruhannya.
Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah usat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai.
Fasilitas Taman Mini Indonesia Indah
Fasilitas yang disediakan di Taman Mini "Indonesia Indah" terbagi menjadi 4 (empat) Kategori, yaitu hotel dan restoran, toko kerajinan tangan dan galeri, persewaan gedung dan transportasi umum.
Ada beberapa hotel dan restoran yang berada di dalam komplek TMII yakni, Desa Wisata Hostel, Puri, Graha Wisata Remaja, Puri Caping Gunung dan Pondok Pecel Madiun. Begitu juga dengan toko kerajinan tangan dan galeri dimana para pengunjung dapat melihat hasil karya para seniman di Desa Seni dan Pasar Buku Langka.
Saat ini TMII menyewakan beberapa gedung dan tempat untuk kegiatan pernikahan, acara kesenian, wisuda dan pertemuan keluarga maupun kantor antara lain Gedung Joglo, Sasana Kriya, Teater Tanah Airku dan Teater Bhinneka Tunggal Ika.
Mengingat luasnya yang mencapai 150 hektar, maka disediakanlah beragam alat transportasi umum untuk para pengunjung TMII seperti mobil keliling, sepeda listrik dan sepeda wisata.
Harga Tiket Taman Mini Indonesia Indah
Tiket Pintu Masuk Rp. 25.000,-
Mobil Rp. 20.000,-
Bus/Truk Rp. 40.000,-
Motor Rp. 15.000,-
Sepeda Rp. 5.000,-
(bbi)