IntipSeleb Gaya Hidup – Ranu Kumbolo jadi wisata menarik bagi pendaki. Pasalnya kecantikan dari Danau Ranu Kumbolo ini tidak bisa dibohongi.
Bahkan kecantikan Danau Ranu Kumbolo juga pernah dijadikan tempat syuting film 5 cm. Film itu terkenal dengan poin makna yang terkandung di dalamnya.
Bukan hanya itu, untuk mencapai Ranu Kumbolo tentunya memiliki trek pendakian yang cukup sulit. Karena itu, untuk bisa melihat matahari dari Ranu Kumbolo menjadi hal yang sangat istimewa.
Diketahui, Danau Ranu Kumbolo ini terletak di Gunung Semeru yang memiliki kisah sejarah saat terbentuknya, Ranu Kumbolo juga dikenal dengan danau air tawar yang terletak di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Kabupaten Malang daun Lumajang, Jawa Timur.
Di Ranu Kumbolo ini memiliki area perkemahan untuk para pendaki. Rute di Ranu Kumbolo juga jadi bagian rute termudah dari Ranu Pani untuk menuju ke puncak Mahameru.
Selain itu, Ranu Kumbolo juga kerap kali dijadikan tempat transit bagi para pendaki Gunung Semeru. Danu Ranu Kumbolo juga jadi salah satu titik kumpul para pendaki Gunung Semeru dijadikan tempat bermalam atau berkemah.
Rute ke Ranu Kumbolo
Jika kamu ingin ke Ranu Kumbolo tapi dari luar Jawa Timur, kamu bisa lewat jalur udara menuju Malang dari Bandara Udara Abdurrahman Saleh. Jika kamu suka perjalanan yang santai, kamu bisa memilih perjalanan menggunakan kereta api menuju stasiun kota baru.
Kemudian setelah tiba di kota Malang kamu bisa mencari angkutan umum. Kamu bisa ambil jurusan desa Tumpang dan berhenti di Terminal Tumpang.
Selanjutnya, perjalanan kamu bisa menempuh menggunakan mobil jeep yang disewakan oleh penduduk sekitar untuk menuju ke Ranu Pani.
Perjalanan menjuju ke Ranu Kumbolo memang bukan perjalanan yang mudah ditempuh. Karena kamu jika ingin ke wisata ini harus terlebih dahulu latihan fisik agar bisa meningkatkan kekuatan tubuh untuk melakukan pendakian.
Persiapan menuju ke Ranu Kumbolo
Selain itu, untuk ke Ranu Kumbolo kamu perlu menyiapkan KTP sebanyak tiga lembar, surat keterangan sehat dan juga materai. Karena di Ranu Pani sebelum kamu mendaki akan diminta untuk melakukan registrasi dengan menunjukkan surat-surat tersebut untuk menjaga keamanan dan identitas kalau terjadi apa-apa.
Hal yang perlu kamu perhatikan adalah peralatan mendaki. Kamu harus mempersiapkan peralatan mendaki seperti jaket, kaos kaki, sarung tangan, penutup kepala dan persediaan makan serta kebutuhan lainnya.
Sejarah Ranu Kumbolo
Sebelum kamu tahu wisata apa saja yang ada di Ranu Kumbolo. Kamu simak dahulu akan sejarah terbentuknya Danau ini.
Ranu Kumbolo memang hingga saat ini memiliki potensi obyek wisata yang menarik. Daya tariknya terletak pada lapangan yang relatif tinggi dari permukaan laut terdapat danau/telaga.
Selain itu, air danau Ranu Kumbolo ini jernih, karena itu banyak menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Khusus di perairan danau, kamu dapat menyaksikan kehidupan satwa seperti burung belibis.
Diketahui, bahwa Ranu Kumbolo terbentuk dari massive kawah Gunung Jambangan. Kemudian massive kawah Gunung Jambangan memadat, sehingga air yang tertampung secara otomatis tidak mengalir ke bawah secara gravitasi.
Usut punya usut ternyata Ranu Kumbolo merupakan laboratorium alam yang cocok untuk kegiatan penelitian dan observasi lapangan bagi para pengamat lingkungan. Namun, bagi para pendaki, Ramu Kumbolo adalah tempat pemberhentian atau tempat istirahat sambil mempersiapkan perjalanan ke puncak Mahameru.
Di Danau Ranu Kumbolo tepat sebe;ah barat terdapat prasasti peninggalan purbakala. Diduga prasasti itu adalah peninggalan jaman kejayaan kerajaan Hindu di Nusantara.
Prasasti di tepian danau Ranu Kumbolo itu ternyata terdapat sebuah tulisan, yaitu Ling Deva Mpu Kameswara Tirthayatra. Prasasti itu berkisar pada 1182 Masehi.
Selain terdapat Prasasto Ranu Kumbolo, terdapat juga sebuah batu andesit di pendakian Gunung Semeru. Prasasti itu bertuliskan sebuah bahasa Jawa Kuno sekitar tahun 1447 m.
Semeru memiliki catatan sejarah erupsi yang terekam pada 1818 hingga 1913. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan lelehan lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 sampai 1.775 meter.
Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960. Tak sampai di sana, pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar.
Gunung Semeru memang termasuk salah satu gunung api aktif akan aktivitas vulkaniknya. Diketahui, pada tahun 2008, tercatat beberapa kali erupsi pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008.
Wisata Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang ada pada pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Danau ini terdapat di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Diketahui, Ranu Kumbolo memiliki luas area kurang lebih 15 hektar.
Danau ini adalah tempat transit untuk meneruskan perjalanan mendaki puncak Mahameru di Gunung Semeru. Disebut puncak Mahameru adalah puncak paling tinggi di pulau Jawa.
Ranu Kumbolo indah saat matahari mulai terbit diantara dua buah bukit hijau. Selain itu Ranu Kumbolo juga memiliki panorama yang indah saat malam hari, karena kamu bisa menikmati galaksi dan gugusan bintang dari Ranu Kumbolo ini.
Danau ini juga disebut bukit cinta yang konon katanya jika mendaki ke bukit dengan memikirkan orang yang dicintai tanpa menoleh ke belakang akan bisa bahagia bersama. Namun, semakin tinggi mendaki, maka keindahannya semakin terlihat indah,
Tiket ke Ranu Kumbolo
Harga tiket masuk ke Danau Ranu Kumbolo kurang lebih sekitar Rp 10.000 per orang dan Rp 20.000 per tenda. Mencapai Danau Ranu Kumbolo ada dua alternatif yaitu Melalui Watu Rejeng dan Bukit Ayek – ayek.
Jalur Watu Rejeng jauh lebih mudah ditempuh dibandingkan dengan jalur Ayek – ayek, namun membutuhkan waktu yang lebih lama. Sedangkan melalui jalur Bukit Ayek-ayek, perjalanan jauh lebih cepat, tapi jalanan yang ditempuh lebih curam dan cukup berbahaya.
Dari pos pendaftaran di Ranu Pani, kamu akan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh lima sampai tujuh kilometer menyusuri lereng bukit yang ditumbuhi bunga edelweiss. Meskipun bunga edelweiss ini tumbuh liar tapi, sebaiknya kamu jangan memetik sembarangan, karena bunga ini termasuk bunga langka yang harus kita lestarikan.
Saat kamu tiba di Watu Rejeng yang memiliki sebuah spot dengan batuan terjal yang indah. Perjalanan Anda selanjutnya akan ditemani oleh pemandangan lembah dan bukit yang ditumbuhi pohon cemara dan pinus.
Sesampainya di Danau Ranu Kumbolo, kamu bisa mendirikan tenda dan berkumpul bersama pendaki – pendaki. Jika cuaca cerah saat malam hari, kamu juga bisa melihat gugusan bintang dalam galaksi bima sakti yang indah. (bbi)