IntipSeleb – Doa setelah tarawih bisa dibacakan walaupun kita melaksanakan salat di rumah. Salat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah, namun bisa pula dilakukan di rumah jika kondisi tidak memungkinkan kita untuk melaksanakan secara berjamaah di masjid.
Adapun hukum dari melaksanakan salat tarawih itu sendiri ialah sunah muakkad. Artinya, ia boleh dilakukan dan bahkan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Salat tarawih dilakukan pada malam hari ba'da isya, dan disebut juga shalat qiyamul lail (ibadah malam hari) pada bulan Ramadan.
Karena salat tarawih hukumnya sunnah dan bukan merupakan salah satu syarat sah atau rukun puasa, maka puasa orang yang tidak menunaikan salat tarawih adalah sah. Meninggalkan salat tarawih tidak apa-apa dan tidak menjadi dosa. Namun, melaksanakan salat tarawih akan menambah pahala kita selama di bulan Ramadan.
Salat tarawih sendiri memiliki keutamaan yang sangat baik jika dijalankan. Terlebih di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Pada malam yang ke-20, orang yang melaksanakan tarawih akan diberi pahala seperti pahala orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh.
Sedangkan janji Allah untuk yang melaksanakan tarawih di malam yang ke-21, akan dibangunkan rumah di surga yang terbuat dari cahaya. Pada malam yang ke-22, jika hari kiamat tiba maka yang tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.
Lalu, selanjutnya di malam yang ke 23, Allah akan membangunkan kota di dalam surga bagi yang tarawih. Di malam yang ke-24, orang yang tarawih akan memperoleh 24 doa yang mustajab.
Pada malam ke--25, Allah akan menghilangkan siksa kubur dari orang yang tarawih. Lalu di malam yang ke-26 Allah meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun.
Selanjutnya pada malam ke-27 di hari kiamat dia melewati jembatan (syirathal mustaqiim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar. Pada malam ke-28 Allah mengangkat 1.000 derajat baginya di dalam surga.
Tak cukup sampai situ, di malam yang ke-29Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima. Jika melaksanakan pada malam terakhir bulan Ramadhan, Allah berfirman :”Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku”.
Begitu banyak keutamaan dari salat tarawih. Tanpa berlama-lama lagi, berikut tata cara salat tarawih dan doa setelah tarawih. Keep scrolling.
Tata Cara Salat Tarawih di Rumah
1. Membaca Niat Salat Tarawih
Saalat tarawih bisa dijalankan dengan 2 rakaat demi 2 rakaat atau bisa juga dengan 4 rakaat sekaligus. Niatnya pun berbeda. Berikut niatnya:
Salat Tarawih 2 Rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta'ala."
Salat Tarawih 4 Rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawiihi arba'a rakaatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat salat sunah tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Surat/ayat dalam Al-Quran
6. Rukuk
7. I'tidal
8. Sujud Pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud Kedua
11. Berdiri untuk rakaat kedua dengan langkah yang sama, lalu diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
12. Setelah selesai melaksanakan salat tarawih, membaca doa setelah salat tarawih.
Doa Setelah Tarawih
Setelah salat tarawih, hendaknya membaca doa kamilin, berikut doanya:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya:
“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Itu dia tata cara dan doa yang dibaca usai tarawih. Semoga ibadah kita senantiasa diterima dan Allah mau menjabah semua hajat dan keinginan kita. (bbi)