img_title
Foto : Berbagai sumber

Amerika Serikat Nikki Haley, mantan calon presiden Republik yang gagal hingga mantan Dubes AS, menandatangani meriam artileri Israel dengan tulisan "Habisi Mereka!" dalam kunjungannya ke Israel pada hari Peringatan.

Sontak saja, aksi Nikki Haley ini mendapatkan kontroversi, terlebih karena serangan Israel kepada Palestina yang sudah menjatuhkan ratusan ribu korban jiwa. Berikut artikel selengkapnya!

Nikki Haley Tulis ‘Habisi Mereka’ di Bom Israel

Mantan gubernur South Carolina ini menunjukkan dukungannya yang mencolok saat mengunjungi perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Dia didampingi Danny Danon, mantan duta besar Israel untuk PBB dan anggota partai Likud Benjamin Netanyahu di Knesset yang dikenal sebagai hawkish.

Nikki Haley menandatangani meriam ini saat berkunjung. Bahkan, Nikki menuliskan pean berupa ‘Finish Them!’ yang berarti ‘Habisi Mereka’ ke Meriam itu. Barulah, Nikki membubuhkan tulisan kalau Amerika mencintai Israel dan tanda tangannya.

Tidak Minta Maaf

Melansir The Guardian, Nikki justru tidak meminta maaf saat berhadapan dengan awak media. Dia malah mengkritik administrasi Joe Biden yang untuk sementara melakukan gencatan senjata sebagai upaya mencegah serangan Israel ke kota Gaza selatan, Rafah. Nikki juga menyerang Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengincar penangkapan Netanyahu dan Mahkamah Internasional (ICJ) yang mempertimbangkan tuduhan genosida terhadap Israel.

"Yang harus Amerika pahami, jika Israel memerangi musuh kita, bagaimana kita tidak membantu mereka," ujar Nikki Haley.

"Cara pasti untuk tidak membantu Israel adalah dengan menahan senjata. Cara pasti untuk tidak membantu Israel adalah dengan memuji ICC, ICJ, atau entitas mana pun yang mengutuk Israel alih-alih mengutuk apa yang terjadi. Amerika harus melakukan apa pun yang Israel butuhkan dan berhenti mengajari mereka bagaimana memerangi perang ini. Kamu itu teman atau bukan,” lanjutnya.

Aksi Nikki Haley yang menuliskan pesan ‘Finish Them’ di Meriam Israel direkam Danon, mantan duta besar PBB.

Topik Terkait