Inggris – Pangeran Harry tampaknya mengecam keluarga Kerajaan Inggris dalam acara Netflix terbarunya “Heart of Invictus”.
Suami Meghan Markle ini mengklaim bahwa dia tidak memiliki dukungan setelah kematian Putri Diana. Yuk intip informasi lengkapnya!
Pangeran Harry Sindir Perlakuan Keluarganya
Source: New York Post
Pangeran Harry menyerang keluarga kerajaan dalam serial Heart of Invictus. Semula pembahasan berfokus pada turnamen Olimpiade yang ia dirikan untuk pria dan wanita terluka yang bertugas di angkatan bersenjata.
Namun saat membahas kematian ibunya, Putri Diana, dia mengatakan “tidak ada seorang pun” di sekitarnya yang membantu atau menawarkan “dukungan” selama masa sulit.
“Kehilangan ibu saya di usia yang begitu muda, trauma yang saya alami tidak pernah saya sadari,” katanya.
“Itu tidak pernah dibicarakan. Saya tidak pernah benar-benar membicarakannya dan saya menekannya seperti yang dilakukan kebanyakan anak muda,” kata Pangeran Harry lagi dilansir dari laman New York Post, Kamis 31 Agustus 2023.
Harry juga melontarkan kata-kata kasar di episode pertama acara tersebut.
Merasa Terasing
Di bagian lain dari serial terbatas khusus tersebut, Pangeran Harry mengklaim bahwa media “tidak meliput” tentara Inggris yang terluka di Afghanistan.
Harry dikerahkan ke negara itu pada tahun 2007, bertugas selama 10 minggu dan kemudian melakukan beberapa tur. Dia tetap di militer hingga 2015.
Dalam episode percontohan “Heart of Invictus,” sang duke mengklaim bahwa dia dipulangkan dari medan pertempuran setelah situs berita, Drudge Report, menyampaikan berita tentang dinas militer dan keberadaannya.
Dia menggambarkan bagaimana dia melihat tentara yang terluka dengan “tubuhnya hancur berkeping-keping” dan bagaimana media mengabaikan mereka dan hanya fokus pada pekerjaan militernya sendiri.
Selain itu, Duke of Sussex juga mengatakan dia dibiarkan “berbaring dalam posisi janin” dan “terpental” setelah meninggalkan Afghanistan.
“Ketika semuanya gagal, saya terpental ke dinding. Seperti, 'Apa yang terjadi di sini?' Saya sekarang merasakan segalanya, bukannya mati rasa,” kata adik Pangeran William.
“Perjuangan terbesar bagi saya adalah tidak ada seorang pun di sekitar saya yang benar-benar dapat membantu,” tambahnya.