Irlandia – Penyanyi Irlandia, Sinéad O’Connor memutuskan pindah agama Islam pada Oktober 2018. Sebelum meninggal dunia, Sinéad mengungkapkan alasannya memakai hijab.
Ternyata, Sinéad O’Connor memberikan jawaban tak terduga soal hijabnya. Apa katanya? Intip penuturannya di bawah ini!
Pakai Hijab Jika Ingin Saja
Source: The National News
Setelah mualaf, Sinéad O’Connor melakukan wawancara dengan acara TV Irlandia, The Late Late Show bersama Ryan Tubridy sebagai pembawa acara. Karena Sinéad tampil memakai hijab, Ryan penasaran seperti apa keputusan pelantun lagu Nothing Compares 2 U itu untuk menutup kepalanya.
Kala itu, Sinéad O’Connor mengaku memakai hijab jika ingin saja. Ia hanya akan memakainya jika mood saja.
"Saya memakainya saat saya menginginkannya. Tidak ada aturan tentang itu. Saya akan mengasosiasikan diri saya dengan unsur Sufi dalam Islam, saya tidak pada usia saya diwajibkan untuk memakai jilbab. Saya memakainya karena saya menyukainya,” tutur Sinéad O’Connor dalam The Late Late Show bersama Ryan Tubridy, dikutip IntipSeleb dari The National News, Kamis, 27 Juli 2023.
Samakan Hijab dengan Salib
Lalu, Sinéad O’Connor menyamakan hijab seperti salib. Menurutnya, hijab dan salib merupakan bagian dari mengidentifikasikan diri.
“Bagi saya, hijab itu sama seperti saat saya memakai salib, itu hanya mengidentifikasi diri Anda sebagai seorang Muslim, bagian dari sebuah keluarga,” tandas Sinéad O’Connor.
Sebagai informasi, Sinéad O’Connor mengumumkan telah pindah agama Islam pada Oktober 2018. Setelah mualaf, Sinéad mengganti namanya menjadi Shuhada Sadaqat. Tapi, ia tetap memakai nama Sinéad O’Connor sebagai nama panggungnya.
Sinéad O’Connor ditahbiskan sebagai pendeta pada akhir 1990-an oleh Gereja Katolik dan Apostolik Ortodoks Irlandia, sebuah kelompok Katolik Independen yang tidak bersekutu dengan Vatikan. Kemudain, Sinéad menyatakan pertobatannya masuk Islam adalah perjalanan teolog yang cerdas.