IntipSeleb – Ramai tentang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengumumkan 14 program siaran televisi yang dikenakan sanksi. Salah satu programnya adalah serial animasi yang biasa ditonton anak-anak, SpongeBob Squarepants. Banyak netizen tak habis pikir mengapa film animasi itu justru dikenai sanksi sementara acara talk show yang dianggap tidak berbobot justru lolos.
Hingga kini penjelasan dari KPI atas pelarangan SpongeBob adalah karena adanya adegan kekerasan seperti melempar kue tart, memukul dengan kayu, pada tayangan 22 Agustus 2019. Hal ini dianggap melanggar Undang-undang Penyiaran pasal 36 ayat 5 tahun 2002.
Terlepas dari hal tersebut, mari kita bedah mengapa sebenarnya Spongebob sebenarnya tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak yang berhasil dirangkum IntipSeleb dari berbagai sumber.
Dampak buruk secara psikologis
sumber: Geekspin
Dilansir dari The Globe and Mail, psikolog dari University Virginia melakukan penelitian pada tiga kelompok anak usia empat tahun yang menonton SpongeBob. Hasilnya, mereka yang menonton memiliki angka kognitif tes 10 persen lebih rendah dari dua kelompok lainnya.
Penelitian itu menemukan bahwa dengan menonton sembilan menit kartun dengan gerak cepat bisa memberi efek negatif pada fungsi otak anak pre-school dibanding anak-anak yang menonton kartun yang lebih lambat. Efek negatif tersebut termasuk kemampuan memperhatikan, daya kerja ingatan dan pengaturan diri yang sangat berkaitan dengan kesuksesan secara akademis.