IntipSeleb – Buku Harry Potter yang selama ini telah menjadi teman bagi anak-anak hingga dewasa di seluruh dunia nyatanya justru dilarang edar oleh sebuah sekolah Katolik. Alasannya? Menurut mereka buku karangan J.K. Rowling tersebut mengandung mantra sungguhan, lho!
Buku terkenal yang bahkan telah diangkat menjadi film laris dan berseri tersebut mengangkat kisah penyihir remaja Harry Potter serta teman-teman dekatnya, Hermione Granger dan Ron Weasley di sebuah sekolah khusus para penyihir, Hogwards.
Seperti diketahui para Potter Heads (sebutan penggemar Harry Potter), buku tersebut dibuat dengan imajinasi serta wawasan yang menghubungkan dunia sihir dengan dunia nyata. Totalnya ada 8 film adaptasi dari novel Harry Potter yang dimulai sejak tahun 2001 dan berakhir pada 2011, Harry Potter and The Deadly Hallows Part 2.
Populer tapi ternyata ada mantra nyata?
Terlepas dari popularitas buku serta filmnya, ada kontroversi yang berkembang selama bertahun-tahun, terutama dari kelompok religius yang memandang isu tentang apa yang mereka rasakan dengan buku yang mengandung okultisme. Di Amerika Serikat sendiri, ada sejumlah contoh dimana buku Rowling dilarang dari perpustakan sekolah dengan alasan untuk melindungi para siswa. Memang hal ini sudah jadi kisah lama, dan pelarangan terhadap buku Harry Potter telah jadi sebuah cerita.
sumber:mental floss
Namun, berdasarkan laporan The Independent, sekolah Katolik di Tennessee, Amerika Serikat baru saja melarang seluruh seri Harry Potter dari perpustakaan mereka. Siswa-siswi dari St.Edward Catholic School tidak lagi bisa meminjam buku dari perpustakaan, setelah pastornya, Reverend Dan Reehill, mengatakan bahwa seri buku Harry Potter mengandung 'mantra dan kutukan yang nyata' yang akan mendatangkan roh jahat ke sekolah.
"Buku-buku ini mengandung mantra baik dan jahat, yang tidak benar, tapi faktanya sebuah penipuan yang cerdas. Mantra yang digunakan dalam buku adalah mantra dan kutukan yang nyata; dimana saat dibaca oleh manusia akan berisiko membangunkan arwah jahat ke samping orang yang membaca," kata Reehill dilansir dari Screentrant pada Selasa, 3 September 2019.
Dikonfirmasi ke Vatikan
Sumber foto: Screenrant
Keputusan Reehill untuk melarang buku tersebut ditetapkan setelah dia menghubungi pengusir setan dari Amerika Serikat dan Vatikan. Saat buku telah resmi dilarang, pihak sekolah memberitahu orangtua bahwa mereka tidak melarang siswa untuk membaca buku di rumah. Bagaimanapun, sekolah mendesak orangtua untuk lebih waspada ketika mengizinkan anak-anak mereka membaca seri buku Harry Potter.
"Pandu anak-anak untuk memahami kontennya melalui sudut pandang kepercayaan kita."
Mengingat ini bukan kali pertama buku Harry Potter dilarang, namun lagi-lagi Rowling tetap tak memberi komentar atas hal tersebut. Alasan Reehill melarang buku Harry Potter juga cukup aneh, yang artinya dia sendiri juga telah membaca buku tersebut hingga tahu ada mantra nyata yang seperti dia maksudkan.