Keluarga Juice WRLD sebelumnya pernah mengatakan kalau mereka ingin kematian putra mereka dapat menjadi pelajaran dan membantu orang lain dalam memerangi kecanduan narkoba.
"Kami mencintai Jarad dengan segenap hati kami dan tidak dapat mempercayai bahwa waktu kami bersamanya telah dipersingkat. Seperti yang sering disampaikan dalam musiknya dan kepada penggemar, Jarad berjuang melawan ketergantungan obat resep. Ketergantungan tidak mengenal batas dan dampaknya jauh melampaui orang yang melawannya," ujar salah satu sumber.
"Kami berharap percakapan yang dia mulai dalam musiknya dan warisannya akan membantu orang lain memenangkan pertempuran. Karena itulah yang dia inginkan lebih dari apa pun. Kita tahu bahwa warisan cinta, kegembiraan, dan kejujuran emosional Jarad akan terus berlanjut," tandasnya.
Lagu yang direkam di studio rumah Juice WRLD di Los Angeles, Amerika Serikat itu sendiri membahas tentang kecemasan dan usaha Juice dalam menyembuhkan dirinya yang bergeser menjadi kecanduan obat.
"I know that the truth is hard to digest (yeah). Five or six pills in my right hand (yeah). Codeine runneth over on my nightstand. Taking medicine to fix all of the damage. My anxiety the size of a planet (oh). Holes in my skull over time. My heart's over ice (whoa) ... we may die this evening. Coughing, wheezing, bleeding," begitu lirik lagu Juice WRLD yang dikutip dari TMZ.