IntipSeleb Barat – Penyanyi Demi Lovato mendadak ramai jadi sorotan karena kontroversi mengenai poster dirinya. Demi Lovato menerima teguran dari pengawas periklanan Inggris atas sampul album terbarunya yang berjudul Holy Fvck.
Cover album itu menunjukkan Demi Lovato terikat dalam pakaian gaya perbudakan dengan salib di belakangnya. Berikut berita selengkapnya.
Dianggap Singgung Umat Kristen
Dilansir dari laman BBC, poster Demi Lovato mengenakan pakaian bergaya perbudakan dan berbaring di tempat tidur berbentuk salib telah dilarang karena dianggap menyinggung umat Kristen. Pengawas periklanan Inggris menilai judul album baru penyanyi Heart Attack itu jelas menyinggung kata umpatan. Ditambah lagi dengan gambarnya yang menghubungkan seksualitas dengan simbol suci.
Otoritas Standar Periklanan (ASA) mengatakan telah menerima keluhan terkait dengan gambar Demi Lovato terikat dalam pakaian gaya perbudakan sambil berbaring di kasur berbentuk salib.
“Penyanyi itu dalam posisi dengan kaki diikat ke satu sisi yang mengingatkan pada Kristus di kayu salib," tambahnya.
Bersama dengan judul album, yang merupakan plesetan dari kata umpatan, ASA menemukan bahwa poster itu kemungkinan besar dipandang sebagai menghubungkan seksualitas dengan simbol suci salib dan penyaliban.
“Ini kemungkinan akan menyebabkan pelanggaran serius bagi orang Kristen,” katanya.
Pembelaan Polydor Records
Di sisi lain, Polydor Records (bagian dari Universal Music Operations Limited – label Lovato bernaung) mengatakan bahwa iklan tersebut murni untuk mempromosikan album Lovato.
“Polydor tidak percaya poster itu menyebabkan pelanggaran serius atau meluas. Sebelum dipublikasikan, mereka telah memeriksa dengan agensi bahwa poster tersebut dapat diterima untuk dipasang di situs yang diusulkan,” begitu bunyi keputusannya.
Album kedelapan Demi Lovato, dirilis pada Agustus 2022, mendokumentasikan perjalanannya yang rumit melalui kecanduan alkohol dan narkoba, masalah kesehatan mental, perawatan, dan pemulihan.
Demi Lovato mulai menulisnya setelah menjalani rehabilitasi sukarela pada Desember 2021 dan mengatakan "Saya tidak lagi memainkan musik pop. Ini adalah album rock." (bbi)