img_title
Foto : Instagram/@duffy

IntipSeleb – Penyanyi Duffy kembali buka suara terkait kejadian mengerikan yang melibatkannya 10 tahun silam. Pada bulan Februari lalu, Duffy sukses menjadi bahan perbincangan publik karena pengakuannya jadi korban penculikan.

Setelah berjanji akan membagikan kisah pahitnya, baru-baru ini Duffy membagikan detail penculikan tersebut. Dilansir dari People pada 6 April 2020, dia mengaku sangat terpukul oleh kejadian tersebut dan berusaha untuk bangkit. Yuk intip kisah Duffy!

Baca Juga: 10 Tahun Menghilang, Penyanyi Duffy Ngaku Disekap dan Diperkosa

Detail Kejadian

Baru-baru ini, Duffy membuat sebuah blog untuk menepati janjinya menceritakan pengalaman yang menyedihkan. Meskipun ia awalnya masih enggan, Duffy mengungkapkan kepada para penggemar bahwa ia telah siap keluar dari rasa trauma.

“Itu adalah hari ulang tahunku, aku dibius di sebuah restoran. Aku dibius selama empat minggu dan bepergian ke negara asing. Aku tidak ingat jika aku naik pesawat. Aku dimasukkan ke kamar hotel dan pelaku mulai memperkosaku,” tulis Duffy mengawali kisahnya.

Penyanyi 35 tahun ini melanjutkan bahwa mungkin saja si penculik membuangnya atau membunuhnya, namun hal itu tidak dilakukan. Duffy pun pernah berpikir untuk melarikan diri namun ia takut akan kehilangan nyawa. Tak hanya itu, dia juga tidak bisa mengingat mengapa bisa bertahan dalam keadaan mengerikan seperti itu. Pemilik asli nama Aimee Anne Duffy pun kemudian dipulangkan kembali ke Inggris dan ia malah dibius kembali di rumahnya selama empat minggu.

“Aku tidak tahu apakah dia memperkosaku di sana selama waktu itu,” lanjutnya.

Miliki Trauma

Sumber foto: people.com

Pelantun lagu Mercy ini mengatakan bahwa ia tidak pernah berniat untuk memberi tahu pihak berwajib karena ia takut akan dibunuh. Menghilang pada akhir tahun 2000-an, Duffy berjuang untuk melupakan insiden traumatis selama beberapa tahun kemudian. Dia juga berharap bisa mengubah namanya dari catatan publik dan menghilang ke negara lain.

“Pemerkosaan telah menelanjangiku tentang hak asasi, untuk mengalami kehidupan dengan otonomi dari rasa takut. Itu telah mencuri sepertiga dari hidupku. Jauh di lubuk hati, aku tahu itu memalukan dan menjadi penghinaan besar terhadap keberadaanku. Itu semua menghapus diriku sendiri dan melupakan apa yang aku jalani dalam kehidupan bermusik,” tutur Duffy.

Tidak Lagi Malu

Sumber foto: eonline.com

Menjadi korban pemerkosaan membuat hidupnya sangat hancur dan Duffy mengatakan bahwa hal itu sama saja seperti pembunuhan yang hidup. Dia merasakan hidup namun sebenarnya jiwanya telah mati. 

Trauma yang menyelimutinya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh bahkan Duffy mengaku dia masih terngiang-ngiang kejadian buruk itu. Seiring dengan berbagi masa lalunya, penyanyi pemenang Grammy Awards ini mengatakan dia tidak lagi malu tentang pengalaman ini dalam hidupnya.

“Aku berbagi ini karena kita hidup di dunia yang terluka dan aku tidak lagi malu bahwa sesuatu telah sangat menyakitiku. Betapapun gelapnya kisahku, aku berbicara dari hatiku, untuk hidupku, dan untuk kehidupan orang lain yang telah menderita hal yang sama,” lanjutnya.

Penyanyi Inggris ini juga mengatakan bahwa kini ia juga tengah diisolasi sama seperti masyarakat dunia yang sedang menghadapi virus corona. Tak hanya itu, beberapa waktu lalu Duffy pun mengeluarkan lagu terbaru untuk menghibur penggemar yang sedang menjalani karantina mandiri.

Topik Terkait