IntipSeleb Film – Serial The Crown yang mengangkat kisah kerajaan Inggris menjadi salah satu serial netflix paling kontroversial. Ada yang suka dan ada pula yang mencibir karena dianggap tak sesuai fakta sejarah.
Kini, menjelang perilisan season yang kelima, serial yang dibintangi Dominick West itu sudah kembali disorot dan menjadi perbincangan banyak orang. Bahkan, sejumlah teman Raja Charles III meminta agar serial ini diboikot. Mengapa? Simak ulasannya berikut.
Serial The Crown Disebut Penuh Kebohongan
Drama kerajaan The Crown mendapat kecaman dari berbagai pihak karena dituduh membuat noda 'menyakitkan' terhadap Raja Charles III. Di season kelimanya, Raja Charles III digambarkan diam-diam merencanakan untuk menggulingkan Ratu ketika dia masih menjadi Pangeran Wales. Pangeran, yang diperankan oleh Dominic West, ditampilkan secara aktif memberi pengarahan kepada Ratu yang dia yakini terlalu tua dan terlalu ketinggalan zaman.
Teman-teman menyebut penggambaran raja baru sebagai perencana yang tidak setia 'salah, tidak adil, dan sangat melukai' dan mendesak pemirsa untuk memboikot acara Netflix yang terkenal itu. Serial baru, yang akan diputar bulan depan, menunjukkan Charles melobi Perdana Menteri John Major dalam upaya aneh untuk memaksa turun tahta ibunya.
Padahal, dilansir dari laman Daily Mail, Sir John mengatakan kepada The Mail pada hari Minggu bahwa pertemuan itu tidak pernah terjadi dan menyebut adegan itu sebagai 'banyak omong kosong jahat'.
“Semua percakapan satu lawan satu yang Anda lihat di layar adalah fiksi belaka dan beberapa adegan telah sepenuhnya dibuat untuk tujuan dramatis dan komersial dengan sedikit memperhatikan kebenaran. Orang-orang seharusnya memboikotnya.”
Perilisannya yang Dekat dengan Kepergian Ratu Dinilai Kejam
Selain jalan ceritanya, sumber lain mengatakan waktu perilisan yang hanya berselang lima minggu dari kematian Ratu Elizabeth II membuat episode itu sangat menyakitkan.
Penyiar Jonathan Dimbleby, seorang teman Raja, mengatakan tentang fabrikasi terbaru: 'The Crown penuh dengan omong kosong, tapi ini omong kosong di atas panggung.'
Dan penulis biografi kerajaan Sally Bedell Smith menambahkan: 'Peristiwa yang digambarkan di sini keterlaluan dan benar-benar fiksi. Program ini merusak persepsi orang tentang sejarah dan persepsi mereka tentang Keluarga Kerajaan. Itu telah penuh dengan kebohongan jahat sejak awal, tetapi tingkat pelecehan ini sekarang di luar batas.” (Cy)